Terkadang, kita harus mencoba sejumlah metode yang berbeda, sebelum menemukan yang paling sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan mental ini.
Baca juga: Suami Depresi Bisa Pengaruhi Kesuburan
3. Depresi tanda kelemahan
Banyak orang penderita depresi takut membicarakan masalahnya karena stigma negatif yang melekat pada label depresi.
Masyarakat cenderung berpikir jika depresi merupakan tanda orang 'lemah' atau 'gila'.
Pada kenyataannya, penderita depresi yang berusaha mengatasi masalahnya menunjukkan kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa.
Baca juga: Olahraga Angkat Beban Efektif Redakan Gejala Depresi
4. Depresi adalah penyakit turunan
Jika ada riwayat depresi dalam keluarga kita, kemungkinan besar kita akan mengalaminya sendiri.
Namun, para ahli tidak yakin bagaimana genetika secara signifikan mempengaruhi risiko ini.
Depresi bisa terjadi tanpa alasan atau penyebab yang signifikan. Hanya karena orangtua kita menderita depresi, bukan berarti kita akan mengalaminya juga.
Baca juga: Depresi Bisa Sebabkan Gangguan Ingatan
5. Penderita depresi harus mengonsumsi antidepresan seumur hidup
Pengobatan depresi berbeda bagi setiap orang.
Banyak penderita depresi menggunakan obat sebagai bantuan jangka pendek, yang lain mungkin mengonsumsinya selama bertahun-tahun.
Beberapa orang mungkin juga memilih untuk tidak mengonsumsi antidepresan sama sekali.
Dalam setiap kasus, durasi pengobatan setiap orang bervariasi, tergantung tingkat keparahan gangguan tersebut.
Bahkan, kebanyakan orang tidak perlu memakai obat selama sisa hidup mereka.
Riset menunjukkan, sebagian besar penderita depresi hanya butuh berobat selama 24 minggu dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan.
Baca juga: Suami Depresi Bisa Pengaruhi Kesuburan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.