KOMPAS.com - Misteri kematian desainer Kate Spade, sudah menemui titik terang.
Menurut pengakuan beberapa anggota keluarga, Kate Spade menderita depresi dan menolak untuk mendapatkan bantuan medis.
Baca juga: Desainer Kate Spade Meninggal Bunuh Diri
Bagi Reta Saffo, saudari Kate Spade misalnya, kabar bunuh diri yang dilakukan desainer multitalenta ini bukan hal mengejutkan.
"Ini bukan hal yang mengejutkan bagi saya," papar Reta Saffo, seperti dilansir laman Page Six.
Meski Kate Spade memang dikenal seagai pribadi yang ceria dan penuh semangat, namun tekanan mental tetap menderanya.
Hal itu diduga berasal dari rasa khawatir akan kelangsungan lini fesyen yang dirintisnya.
"Saya merasa semua tekanan yang dirasakannya berawal dari lini yang dirintisnya, mengubahnya menjadi seseorang yang manik depresif," papar Reta Safoo.
Baca juga: Mengenang Karya Kate Spade yang Mendunia
Kematian Kate yang mengemparkan ini menjadi pengingat bahwa masalah kesehatan mental bukan hal yang sepele.
Kekhawatiran bisa menyelimuti siapa pun, terlepas dari status karier atau jenis kelamin. Hal ini sekaligus pertanda perlunya perhatian serius atas kondisi demikian.
Menurut laman Psychology Today, terlepas dari seberapa besar keberhasilan yang kita raih, masalah mental tetap bisa menghantui.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.