Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kematian Kate Spade dan Pentingnya Kesehatan Mental

Kompas.com - 06/06/2018, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Misteri kematian desainer Kate Spade, sudah menemui titik terang.

Menurut pengakuan beberapa anggota keluarga, Kate Spade menderita depresi dan menolak untuk mendapatkan bantuan medis.

Baca juga: Desainer Kate Spade Meninggal Bunuh Diri

Bagi Reta Saffo, saudari Kate Spade misalnya, kabar bunuh diri yang dilakukan desainer multitalenta ini bukan hal mengejutkan.

"Ini bukan hal yang mengejutkan bagi saya," papar Reta Saffo, seperti dilansir laman Page Six.

Meski Kate Spade memang dikenal seagai pribadi yang ceria dan penuh semangat, namun tekanan mental tetap menderanya.

Hal itu diduga berasal dari rasa khawatir akan kelangsungan lini fesyen yang dirintisnya.

"Saya merasa semua tekanan yang dirasakannya berawal dari lini yang dirintisnya, mengubahnya menjadi seseorang yang manik depresif," papar Reta Safoo.

Baca juga: Mengenang Karya Kate Spade yang Mendunia

Kematian Kate yang mengemparkan ini menjadi pengingat bahwa masalah kesehatan mental bukan hal yang sepele.

Kekhawatiran bisa menyelimuti siapa pun, terlepas dari status karier atau jenis kelamin. Hal ini sekaligus pertanda perlunya perhatian serius atas kondisi demikian.

Menurut laman Psychology Today, terlepas dari seberapa besar keberhasilan yang kita raih, masalah mental tetap bisa menghantui.

Uang dan ketenaran tidak akan mampu melawan masalah kesehatan mental yang serius.

Baca juga: Empat Perilaku Ber-Medsos Ini Jadi Tanda Seseorang Alami Depresi

Kate tidak sendirian dalam perjuangannya, dan kematiannya menjadi bukti perlunya pemahaman akan kesehatan mental.

Salah satu penyebab terbesar dari masalah ini adalah kurangnya bantuan dan ketakutan publik pada stigma kesehatan mental tersebut.

Depresi juga menyebabkan risiko penyakit berbahaya dan gangguan kejiwaan seperti kecanduan, perilaku bunuh diri, diabetes, dan penyakit jantung -yang merupakan pembunuh manusia terbesar di dunia.

Oleh karena itulah masalah depresi tak bisa dianggap sebagai problem yang enteng.

Ada beragam gejalan depresi, mulai dari  sakit kepala hingga doyan tidur. Jadi, waspadailah beragam gejala depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com