Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2018, 16:40 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Di era teknologi seperti sekarang ini, kejahatan marak terjadi, bahkan di dunia maya.

Kasus kejahatan yang banyak terjadi melalui media sosial atau lebih akrab disebut dengan cyber bullying, memang sering kali memberi dampak buruk pada korbannya.

Mirisnya, banyak orang yang menganggap remeh dampak kekerasan di dunia maya. Padahal, bahaya cyber bullying disebut-sebut bisa membuat sang korban ingin bunuh diri. Bagaimana bisa?

Sebagian besar orang memiliki akun media sosial. Bahkan cenderung tidak dapat lepas dari berbagai hal menarik yang ditawarkan oleh dunia maya.

Meski begitu, siapapun harus tetap waspada akan kejahatan yang bisa muncul kapan saja, termasuk penindasan di dunia maya (cyber bullying)

Pasalnya, ada berbagai bahaya cyber bullying yang bisa dengan mudah menjerat korbannya hanya karena kurang hati-hati dalam menggunakan media sosial.

Mirisnya, hal ini tidak hanya menimpa korbannya saja, tapi juga berlaku pada sang pelaku kekerasan di dunia maya.

Baca juga: Efek Jangka Panjang Bullying pada Pelaku dan Korban

Dilansir dari laman Science Daily, sebuah penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ann John dari Swansea University Medical School, bekerja sama dengan para peneliti dari Oxford University dan Birmingham University, melakukan penelitian pada 150.000 anak muda di 30 negara.

Penelitian tersebut menyoroti bahaya cyber bullying, baik pada pelaku dan korban, yang biasanya terjadi pada anak-anak muda di bawah 25 tahun.

Hasil penelitian yang dimuat dalam Journal of Medical Internet Research, menyatakan bahwa anak-anak muda yang menjadi korban kekerasan di media sosial lebih rentan untuk menyakiti diri sendiri hingga melakukan aksi bunuh diri.

Sementara mereka yang berperan sebagai pelaku, 20 persen berisiko lebih tinggi memiliki pikiran untuk bunuh diri bahkan mencoba melakukan bunuh diri.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Menyaksikan Bullying

Ilustrasi cyber bullying OcusFocus Ilustrasi cyber bullying
Sebagian besar anak-anak muda yang menjadi pelaku dan korban penindasan di media sosia, tidak benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Dikatakan Paul Montgomery, profesor dari Birmingham University,  orang-orang yang terlibat dalam kasus kekerasan di media sosial pada dasarnya memiliki masalah traumatis yang hampir sama. Itu yang biasanya memotivasi para pelaku tindak kekerasan di dunia maya.

Pada awalnya, seorang remaja yang menjadi korban cyber bullying akan mengalami gangguan emosional dan fisik yang cukup parah. Meliputi masalah emosional, perilaku, kesulitan dalam berkonsentrasi, serta sulit untuk bergaul dengan teman sebaya.

Tidak hanya itu, anak-anak korban kekerasan media sosial juga kerap merasakan sakit kepala yang terjadi berulang-ulang dan kesulitan tidur. Bahkan satu dari empat remaja mengatakan bahwa mereka merasa tidak aman berada di sekolah.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com