Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Menikmati Pekerjaan Bahayakan Kesehatan di Kemudian Hari

Kompas.com - 08/06/2018, 09:09 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Apakah kamu merasa puas pada pekerjaanmu saat ini? Jika tidak puas dengan pekerjaan, kamu harus waspada dan memperhatikan kesehatan.

Sebuah studi menyatakan bahwa tidak puas dengan pekerjaan bisa membahayakan kesehatan di usia yang akan datang. Pernyataan ini datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Ohio State University.

Dalam penelitian ini, para ahli mengumpulkan pendapat dan data dari 6.400 pekerja pria maupun wanita dengan rentang usia antara 25 hingga 39 tahun.

Semua peserta penelitian diberi pertanyaan terkait pekerjaannya ketika mereka berumur 20 tahunan. Peserta diminta menilai terkait rasa kepuasannya terhadap pekerjaan yang ia lakukan saat itu.

Lalu, pada akhir penelitian terdapat empat kelompok pekerja, yaitu 45 persen menyatakan tidak puas dengan pekerjaan, 15 persen puas, 23 persen merasa kepuasannya semakin menurun seiring dengan berjalannya waktu, dan 17 persen lainnya merasa pekerjaan yang dilakukan sekarang ini dapat memuaskan mereka.

Selain itu, diketahui juga bahwa kelompok pekerja yang memiliki tingkat kepuasan rendah terhadap pekerjaannya ternyata cenderung mengalami depresi, masalah tidur, serta gangguan kecemasan.

Hal ini menyebabkan mereka rentan terserang berbagai penyakit lain akibat gangguan kesehatan mental yang dialami.

Baca juga: Hati-hati, Stres dengan Pekerjaan Ganggu Hidupmu, Apa Solusinya?

Mengapa tidak puas dengan pekerjaan bisa berbahaya pada kesehatan kelak?

Sebenarnya hal ini lebih berkaitan dengan kesehatan mental. Rasa tidak puas dengan pekerjaan muncul akibat berbagai hal yang kemudian menyebabkan seseorang mengalami tekanan dan stres.

Apabila stres tidak diatasi dan direspons dengan baik, bukan tidak mungkin hal tersebut semakin memperburuk kesehatan.

Ilustrasi stresDragonImages Ilustrasi stres
Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin belum kamu sadari akibat rasa tidak puas dengan pekerjaan, seperti gangguan tidur, sering merasa sakit kepala, timbul rasa lelah, perut sakit, dan otot-otot tubuh terasa sakit.

Hal tersebut adalah gejala yang paling sering terjadi jika seseorang merasa stres dan depresi.

Baca juga: Pilih Mana: Gaji Besar Atau Pekerjaan yang Memuaskan?

Belum lagi stres dan depresi bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan nafsu makan, atau bahkan sebaliknya, merusak suasana hati dan menurunkan motivasi untuk berolahraga.

Pada akhirnya, kamu akan menerapkan pola hidup yang tidak sehat dan berisiko tinggi untuk terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, stroke, serangan jantung, dan diabetes melitus

Bagaimana cara menghindari penyakit akibat pekerjaan?

Semua pekerjaan pasti memiliki tekanan dan tuntutan masing-masing. Oleh karena itu, stres sudah pasti dialami. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana mengatasi dan merespons stres tersebut sehingga tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah.

Baca juga: 3 Cara Mencintai Pekerjaan

Berikut adalah tips untuk mengatasi stres akibat pekerjaan:

  • Ketahui apa yang menyebabkan kamu tertekan. Jika memang merasa pekerjaan yang sedang dijalani saat ini tidak cocok dengan, bicarakan hal tersebut dengan atasan.
  • Berusaha untuk merespons stres dengan cara yang sehat. Banyak orang yang menjadikan makanan pelarian dari tekanan yang sedang dihadapinya. Bahkan yang terburuk adalah menjadikan rokok atau minuman beralkohol sebagai pelarian. Tentu ini tidak sehat. Jika memang kamu butuh hal untuk mengalihkan perhatian, maka bisa melakukan hal-hal positif lain sesuai dengan kegemaran.
  • Sisihkan waktu untuk diri sendiri. Kita memerlukan waktu untuk membuat diri nyaman, tenang, dan rileks. Jika tak bisa mengambil waktu cuti, bisa kok berusaha menyisihkan waktu sewaktu akhir pekan atau sekadar saat pulang kerja.
  • Pastikan tugas dari kantor sudah selesai dan kamu bisa mematikan gadget agar tidak terganggu saat menghabiskan waktu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com