Selain itu daun lamtoro bisa menjadi pakan ternak, guguran daunnya bisa menyuburkan tanah, serta kayunya bisa menjadi bahan bakar memasak.
"Fungsinya banyak. Tapi kalau petani disuruh tanam saja dan tidak mengerti manfaatnya dia akan malas menanam. Kalau tahu manfaatnya akan senang hati melakukannya," ujar Surip.
FSC menjadi sebuah pertanian terpadu berbasis kopi. Selain menanam tanaman jenis lain, FSC juga memelihara 12 ekor kambing dan sejumlah ayam.
"Dari pokok kopi, bisa menyembelih kambing dan bisa menghasilkan telur ayam. Dengan pola integrated ini kalau punya lahan satu hektar saja tidak ada masyarakat yang kemiskinan," kata Surip.
Di sudut belakang kebun, terdapat lokasi pembibitan lamtoro. Bibit tersebut akan dibagikan gratis bahkan diantarkan kepada para petani yang ingin menanam kopi.
"Dengan syarat daftar dulu, bikin lubang tanam lalu akan kami antar," ujarnya.
Terakhir, yang paling ditunggu yakni minum kopi! Sambil menikmati rindangnya kebun kopi FSC, saya dan beberapa rekan wartawan lainnya berkesempatan menikmati secangkir espresso dari biji Kopi Sumatra unggulan Starbucks, biji kopi yang menjadi favorit di seluruh dunia. Yumm!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.