Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2018, 08:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Tingkat kesepian masing-masing orang dinilai melalui dua pertanyaan tentang dukungan sosial.

Pertanyaan pertama berupa 'apakah peserta memiliki seseorang untuk diajak bicara ketika membutuhkannya'.

Sementara itu, pertanyaan kedua berupa 'apakah peserta terkadang merasa sepi dan ingin bersama seseorang'.

"Kesepian adalah prediktor kuat kematian dini, kesehatan mental yang lebih buruk, dan kualitas hidup yang lebih rendah pada pasien dengan penyakit kardiovaskular," papar Anne Vinggaard.

Menurutnya, kesepian juga menjadi prediktor yang jauh lebih kuat daripada hidup sendiri, baik pada pria dan wanita.

“Kita hidup di masa ketika kesepian melanda dan penyedia kesehatan harus mempertimbangkan risiko kesepian ini," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com