Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2018, 16:14 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mandi air dingin sebenarnya bisa menjadi ritual pagi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Manfaat mandi air dingin ini dibuktikan oleh Wim Hof, pria asal Belanda, yang mendaki gunung bersalju hanya memakai celana renang, melakukan hal ekstrim dengan mandi di bak mandi yang dipenuhi oleh balok es.

Apa yang dilakukan oleh Hof ini menjadi semakin populer di antara komunitas biohacker.

Bisa jadi, kita juga turut terpikat oleh 'metode Wim Hof' ini.

Hof percaya kebanyakan manusia sama sekali tidak terpapar dengan lingkungan ekstrim, yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan tingkat stres tertentu.

Melalui kombinasi pernapasan, meditasi dan paparan dingin,  kita dapat melindungi tubuh dari penyakit, tekanan lingkungan, dan kecemasan setiap harinya.

Hof bukan satu-satunya biohacker yang mempercayai kekuatan mandi dengan air dingin.

Seorang influencer bernama Tim Ferris, memaparkan manfaat memulai hari dengan cara ini dan mandi air es selama 10 menit per minggu.

Menurut Ferriss, mandi air dingin di pagi hari akan meningkatkan metabolisme dan suasana hati kita.

Idenya, tentu saja, adalah jika kita memulai hari dengan sesuatu yang tidak menyenangkan, hal buruk yang apapun yang terjadi hanya akan terasa lebih mudah.

Banyak riset ilmiah yang telah membuktikan manfaat mandi air es ini. Riset tahun 2008 yang diterbitkan dalam the National Institutes of Health, membuktikan mandi air dingin dapat berfungsi sebagai antidepresan.

Studi tahun 2014 menemukan mandi air es bermanfaat bagi seluruh sistem tubuh.  Mulai dari meredakan nyeri hingga penyakit paru-paru, asma, kelelahan, kecemasan, dan banyak lagi.

Tapi, mandi air dingin ini tidak cocok bagi semua orang. Mereka yang memiliki masalah jantung atau risiko genetik harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya.

Wanita hamil juga tidak disarankan untuk memulai hari mereka dengan mandi air dingin tanpa berkonsultasi dengan profesional.

Baca juga: Kerajinan Mandi Justru Bikin Kulit Kering

Dilansir dari laman Fashionbeans, berikut manfaat mandi air dingin yang telah teruji secara ilmiah.

1. Mengatasi depresi

Riset 2014 yang diterbitkan dalam the journal Medical Hypotheses menyebutkan, mandi air es dapat mengirim sejumlah besar impuls listrik dari ujung saraf tepi ke otak. Efeknya seperti antidepresan.

Manfaat tersebut akan kita dapatkan ketika mandi dengan air dingin selama 2-3 menit dalam beberapa bulan. Hal ini bekerja dengan cara yang sama ketika kita merasa kedinginan.

Jika tubuh berpikir kita dalam bahaya kedinginan, ini akan menyebabkan darah dari kaki dan tangan mengalir ke area vital, yaitu kepala dan jantung.

Dengan demikian, kita meningkatkan kadar noradrenalin dan beta-endorphin dalam darah, yang membantu meningkatkan suasana hati yang baik.

Riset ini menemukan cara tersebut memiliki efek analgesik atau penghilang rasa sakit yang signifikan.

2. Menurunkan berat badan

Pusing dengan segala tips diet yang merepotkan? Cobalah cara ini. Wim Hof percaya paparan air dingin mendorong produksi 'lemak coklat' di dalam tubuh kita.

Jenis lemak ini membuat kita merasa tetap hangat, dan meningkatkan metabolisme.

Sayangnya, hanya ada sedikit lemak coklat dalam tubuh kita.

Dengan meibatkan diri kita pada kondisi ekstrim, kita dapat memaksa tubuh untuk beradaptasi, dan memproduksi kembali lemak coklat yang bermanfaat ini.

Sebuah riset membuktikan paparan air dingin selama 3 jam dapat membakar 250 kalori tambahan melalui aktivasi lemak coklat.

Ini berarti, mandi air dingin hanya enam menit per hari dalam sebulan akan membantu kita mengurangi berat badan.

3. Mengatasi DOMS

Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) merupakan rasa nyeri dan tidak nyaman yang terjadi setelah melakukan latihan fisik yang tidak biasa dilakukan.

Rasa nyeri ini biasa dialami oleh atlet amatir. Bagi mereka yang tidak biasa berolahraga, rasa sakit ini akan terasa sangat luar biasa dan tak tertahankan.

Untuk mengatasinya, berendam dalam air dingin bisa membantu mengurangi peradangan penyebab rasa sakit ini.

Paula Radcliffe, atlet atletik dari Inggris, juga mempraktikan hal yang sama usai lelah berlari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com