Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berat Badan Turun tapi Lemak Perut Tak Berkurang, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/06/2018, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mati-matian berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat untuk mengurangi berat badan.

Berat badan boleh saja berkurang, tapi terkadang lemak perut tak ikut berkurang. Kondisi ini kerap menimbulkan kekecewaan terutama bagi kaum wanita.

Secara logika, lemak perut seharusnya memang ikut berkurang seiring dengan turunnya berat badan.

Namun, penurunan berat badan yang tidak proporsional sebetulnya umum terjadi.

Lalu, mengapa lemak perut sangat sulit dihilangkan?

Hal ini sebetulnya bergantung pada masing-masing orang, karena bentuk tubuh yang berbeda-beda.

Namun, Founder Real Nutrition Amy Saphiro, menjelaskan, lemak perut seringkali menjadi tanda adanya beberapa hal. Misalnya, tanda stres atau perlawanan insulin.

Baca juga: Satu Porsi Cheeseburger Saja Cukup Memicu Resistensi Insulin

Saat kita stres, tingkat kortisol akan meningkat. Hal itu akan memicu penimbunan lemak di bagian tengah tubuh.

"Unsur genetis amat berperan di sini. Jadi, jika orangtua kita cenderung memiliki berat di bagian perut, maka kita berpotensi mengalami hal yang sama," kata Saphiro seperti dikutip Popsugar.

Selain itu, metode penurunan berat badan juga bisa menjadi alasan lainnya.

Trainer tersertifikasi NASM Cassie Lambert menyebutkan, salah satu contohnya adalah diet rendah karbohidrat.

Jenis diet ini akan memudahkan kita menurunkan berat badan. Namun, hal itu dikarenakan kurangnya asupan air dari glikogen pada otot, bukan lemak.

Lambert juga mencontohkan kardio dengan kapasitas besar sebagai metode penurunan berat badan yang cepat, namun tak mengurangi lemak perut dengan cepat pula.

Sementara itu, Personal Trainer dan Founder National Bar League, Evan Harden mengatakan bahwa penurunan berat badan yang terlalu cepat adalah kesalahan yang banyak dilakukan.

Baca juga: Pola Diet dan Makan Sehat Sesuai Bentuk Tubuh

"Jika ini terjadi, maka sulit untuk menjaga otot tubuh. Metode ini bisa membantu menurunkan berat badan, tapi tidak lemak tubuh dan biasanya mengakibatkan komposisi tubuh yang buruk," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com