Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2018, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menemukan produk perawatan kulit yang efektif memang bukan pekerjaan mudah. Apalagi, kita seringkali tak memahami apa yang dibutuhkan kulit kita.

Inilah yang menyebabkan rutinitas perawatan kulit yang kita lakukan akan menjadi hal yang sia-sia.

Kita mungkin berpikir kulit kita tidak memerlukan tabir surya. Nyatanya, tabir surya merupakan bagian penting bagi perawatan kulit yang efektif.

Menurut Dr Meghan Feely, dokter kulit bersertifikat dari Amerika Serikat, tabir surya merupakan hal penting yang mampu melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet.

Radiasi sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker dan mempercepat penuaan. Oleh karena itu, kita harus menggunakan tabir surya setiap hari.

“Dan ingat, kita perlu menerapkan kembali tabir surya setiap dua jam, bahkan pada hari-hari mendung," paparnya.

Menurut dia, meskipun cuaca mendung, sekitar 80 persen sinar ultraviolet masih mampu meradiasi kulit.

Baca juga: Ayo, Siapkan Kesehatan Kulit dan Gigi untuk Sambut Hari Raya

Dr Lauren Eckert Ploch, dokter kulit bersertifikat yang juga berasal dari AS, sepakat dengan pendapat ini.

“Saya akan mengatakan, kesalahan perawatan kulit terbesar tidak memakai produk dengan tabir surya (setidaknya SPF 30) setiap hari," paparnya.

Sinar UV tidak hanya berkontribusi pada bintik-bintik gelap. Tetapi, menurut Lauren, sinar UV juga menyebabkan degradasi jaringan elastis di kulit.

Kondisi tersebut  menyebabkan kulit menjadi kendur dan lemah. Kondisi kulit yang ada juga bisa memburuk ketika terkena radiasi UV.

"Sinar UV dapat memperburuk beberapa kondisi kulit, termasuk rosacea," kata Lauren.

Lauren juga memaparkan tempat yang teduh juga masih memungkinkan adanya radiasi sinar UV.

Bahkan, beberapa lampu dalam ruangan, seperti lampu fluorescent, memancarkan sinar UV.

Selain itu, cahaya yang terlihat terang yang tidak diketahui memancarkan sinar UV dapat menyebabkan sel-sel penghasil pigmen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com