Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Sering Membandingkan Diri Dengan Orang Lain di Medsos?

Kompas.com - 17/06/2018, 10:48 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Setiap orang pasti pernah membandingkan diri dengan orang lain. Bahkan sebenarnya bibit budaya perbandingan ini sudah tumbuh sejak kecil dalam lingkup keluarga. Beberapa orangtua mungkin tak sadar membandingkan anaknya dengan orang lain.

Seiring berjalannya waktu, rasa iri dan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri membuat kebiasaan buruk ini terus tumbuh dan berkembang.

Ya, membandingkan diri sendiri dengan orang lain memang tidak pernah ada habisnya. Terlebih lagi saat media sosial kini memudahkan kita mengakses berbagai informasi seputar orang-orang yang dikenal hingga yang tidak dikenal sama sekali.

Istilah rumput tetangga selalu lebih hijau memang paling pas untuk menggambarkan kondisi ini. Lantas, mengapa kita selalu memiliki keinginan untuk membandingkan diri dengan orang lain? Bagaimana caranya menghilangkan kebiasaan buruk ini?

Di Internet, papan reklame, di majalah, di televisi, hingga di toko kelontong banyak gambar iklan yang memajang model-model rupawan dengan fisik yang sempurna. Tak jarang hal ini membuat banyak orang, khususnya wanita, tidak percaya diri dan merasa rendah diri.

Bagi wanita, paparan gambar-gambar yang memperlihatkan kemolekan wajah para model secara tidak langsung dapat memicu rasa minder, depresi, kecemasan, hingga perubahan perilaku yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.

Baca juga: Media Sosial Penyebab Generasi Milenial Kesepian

Meski kebanyakan wanita tahu bahwa standar kecantikan para model yang ada di berbagai media tidak realitis, hal tersebut tak menghentikan mereka untuk terus membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.

Sebuah penelitian baru oleh para peneliti dari University of Syndey, Macquarie University, dan UNSW Austria menemukan bahwa terlepas dari berapa banyak waktu yang dihabiskan wanita untuk menonton TV, video musik, dan menggunakan Internet, mereka akan lebih sering membandingkan penampilan mereka dengan foto yang ada di majalah atau media sosial.

Bahkan, media sosial sering dijadikan ajang perbandingan diri, terutama oleh mereka para wanita muda.

Ilustrasi media sosial cyber bullyOcusFocus Ilustrasi media sosial cyber bully
Lantas, apa penyebabnya?

Sebenarnya, alasan paling sederhana mengapa kita sering membandingkan diri dengan orang lain adalah karena kita mencari kepastian bahwa diri kita lebih baik dibanding orang lain.

Mencari pengakuan atas kemampuan diri sendiri inilah yang membuat seseorang terus membandingkan diri dengan orang lain.

Selain itu, perasaan yang tidak pernah cukup atas apa yang sudah diraih dan dicapai selama ini membuat banyak orang sering membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.

Dalam istilah psikologi, kondisi ini disebut sebagai social comparison atau perbandingan sosial. Perbandingan sosial adalah kecenderungan seseorang untuk merasakan hal baik dan buruk dalam dirinya berdasarkan perbandingan dirinya sendiri dengan orang lain.

Baca juga: Hindari Pamer Hal Ini di Media Sosial

Sayangnya, tidak semua orang dapat menghadapinya dengan bijak. Alih-alih mendapatkan alasan untuk berbenah diri, hal ini justru membuat banyak orang jadi tertekan dan frustrasi.

Pasalnya kebanyakan orang hanya terus membandingkan dirinya dengan orang lain tanpa mau berusaha dan introspeksi diri. Nah, inilah yang membuat orang akhirnya terjebak.

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain!

Kita memang membutuhkan sosok yang menginspirasi dan memacu untuk melakukan hal lebih baik. Namun, apabila “mengintip” kehidupan orang lain justru membuat iri, frustasi, atau bahkan merasa tidak cukup baik, ini tanda harus berhenti membandingkan diri.

Cobalah lihat kembali diri mu dan kenali kebenaran yang sebenarnya. Daripada fokus memikirkan kelebihan orang lain, lebih baik memperbaiki diri lebih dalam lagi. Dengan begitu, kamu akan lebih menghargai dan mensyukuri apa yang sekarang dimiliki.

Bila hal tersebut masih sangat sulit dilakukan, pertimbangkan untuk mengurangi kebiasaan main media sosial. Caranya yaitu dengan menjadwalkan waktu khusus untuk mengecek media sosial. Misalnya setelah pulang beraktivitas yaitu pada pukul 6 sore. Di luar jam itu, jangan membuka media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com