Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2018, 08:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kostum atau jersey tim nasional Nigeria untuk Piala Dunia 2018 di Rusia memunculkan satu fenomena baru.

Desainnya yang unik dan fashionable tersebut bahkan membuatnya menjadi kostum timnas Piala Dunia 2018 terbaik versi jajak pendapat Sky Sports.

Dirilis pada 1 Juni 2018, jersey produksi Nike ini dalam waktu beberapa menit saja sudah dipesan sebanyak tiga juta buah.

Baca juga: Mengupas Desain Jersey Tim di Piala Dunia, Mana yang Paling Keren?

 

Jersey dengan pola garis yang memadukan warna hijau limau, putih, dan hitam tersebut kini seolah menjadi produk fashion yang amat menggoda.

Direktur desain Nike FC, Pete Hoppins pada laman the Fader menceritakan kisah di balik jersey fenomenal tersebut.

Banyak orang mungkin mengira desain jersey Nigeria yang memiliki sentuhan retro tersebut melalui proses yang sulit.

Namun, Hoppins justru mengatakan, proses desain jersey Nigeria adalah yang paling mudah dibandingkan proses desain jersey negara lainnya oleh Nike.

“Tidak sulit, justru paling mudah dan semua orang yang terlibat bersenang-senang saat mengerjakannya."

"Kami bekerja bersama para pemain dan juga federasi sepak bola Nigeria untuk merealisasikannya,” kata Hoppins.

Salah satu desainer kostum tersebut, Matt Wolff terinspirasi dari jersey klasik Nigeria pada 1994 dengan ikon sayap elangnya.

Nike kemudian terus melakukan eksperimen sehingga menemukan desain seperti saat ini.

Dalam merancang kostum tim sepak bola, Nike terus mengedepankan inovasi.

Baca juga: Mengunjungi Weston Corp, Surganya Jersey Bola di Singapura

 

Saat merancang kostum timnas Nigeria mereka cenderung lebih leluasa karena tak ada pakem khusus.

Berbeda dengan jersey timnas lainnya, misalnya Brasil atau Inggris, yang memiliki pakem tersendiri. Brasil dengan warna kuningnya dan Inggris dengan warna putih.

Nigeria juga tidak dipandang sebagai tim unggulan, baik dari segi performa maupun desain kostumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com