Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena "Influencer" dan Permintaan "Tidur Gratis" di Hotel...

Kompas.com - 22/06/2018, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Berkembangnya teknologi membuat banyak lapangan pekerjaan "unik" muncul dan berkembang.

Salah satu profesi yang mungkin bisa disebut "unik" tersebut adalah influencer. Di dunia itu, nama-nama seperti Erik Conover, Alexis Ren, Pia Muehlenbeck, dan Jay Alvarrez tak asing lagi.

Di Indonesia, muncul nama-nama seperti Tinity, Marischka Prudence, dan Barry Kusuma, di mana mereka mampu meraup keuntungan Rupiah dari media sosial yang mereka miliki.

Mereka juga berhasil memanfaatkan popularitas sosial media yang dimiliki untuk menjelajahi banyak tempat dengan berbagai gaya.

Para influencer sekaliber mereka biasanya diundang secara pribadi oleh hotel kelas atas.

Namun sayangnya, banyak juga "influencer wannabe" yang meminta pihak hotel memberi mereka biaya sewa gratis, sebagai ganti atas unggahan di media sosial mereka. 

Baca juga: Kim Kardashian Dinobatkan Jadi Influencer Paling Berpengaruh di Dunia

Kate Jones, manajer pemasaran dan komunikasi di Dusit Thani, sebuah resor mewah di Maladewa mengakui hal ini.

Ia mengatakan hotel tempatnya bekerja pernah menerima sejumlah permintaan dari orang-orang yang menamai diri mereka influencer.

Biasanya, mereka melakukan hal tersebut dengan mengirim pesan langsung melalui Instagram.

"Orang-orang berkata, saya ingin datang ke Maladewa selama 10 hari dan akan membuat dua postingan Instagram yang memiliki 2.000 pengikut,” paparnya.

Meksipun mereka memiliki pengikut yang banyak, Kate Jones, mengatakan postingan mereka tidak bisa diverifikasi kebenarannya.

Misalnya, mereka mengunggah 10 foto dengan pakaian renang di sebuah pantai Maladewa.

Menurut Kate Jones, postingan tersebut lebih cocok untuk produsen pakaian renang. "Kita bahkan tidak tahu di mana pastinya foto itu diambil," kata dia.

”Ada juga yang mengirim email satu baris yang tidak jelas, seperti 'Saya ingin berkolaborasi dengan Anda,' tanpa penjelasan lebih lanjut," ucap Kate Jones.

Ia juga mengatakan hanya10 persen dari permintaan yang menurut dia layak untuk dipertimbangkan.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com