Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tabir Surya Berbahaya untuk Terumbu Karang dan Ikan

Kompas.com - 29/06/2018, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Snorkeling atau menyelam jadi pilihan liburan favorit. Tapi, ketika Anda sedang menikmati keindahan bawah laut, ingatlah bahwa kemungkinan ada zat-zat kimia yang kita cemarkan.

Menurut laporan Marine Life, organisasi konservasi laut, salah satu penyumbang terbesar dan permanen pada polusi di bawah laut adalah tabir surya.

Di tahun 2015, diperkirakan ada 14.000 ton sunscreen yang berakhir di terumbu karang dan menyebabkan kerusakan permanen.

"Sekitar 85 persen kematian terumbu karang di Karibia terjadi sebelum tahun 1999 atau 2000. Itu bukan pemanasan global, tapi karena polusi," kata Dr.Craig A.Downs Ph.D, direktur eksekutif Haereticus Environmental Laboratory.

Mengapa tabir surya begitu berbahaya bagi kehidupan laut?

Beberapa tahun lalu, Downs dan timnya pernah menguji sekitar 50 merek tabir surya. Kesimpulannya, zat kimia bernama oxybenzone dan octinoxate menjadi biang keroknya.

Menurut Downs, kedua zat tersebut banyak dipakai dalam berbagai produk tabir surya karena mampu menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya.

Di Morotai, tersebar lokasi wisata bahari seperti Pulau Kokoya, Pulau Zumzum, Pasir Putih, Tanjung Gorango, serta lokasi-lokasi menyelam dan snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Di Morotai, tersebar lokasi wisata bahari seperti Pulau Kokoya, Pulau Zumzum, Pasir Putih, Tanjung Gorango, serta lokasi-lokasi menyelam dan snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut.
Oxybenzone bersifat racun karena menyebabkan kerusakan DNA dan dapat memicu kanker serta gangguan perkembangan.

Zat ini juga mengganggu hormonal, merusak pembentukan karang muda, dan juga menyebabkan pemutihan.

"Karang normalnya akan memutih di bawah suhu 31 derajat, jadi pada air yang hangat. Oxybenzone akan menyebabkan karang memutih di suhu 25 derajat dan itu bukan suhu untuk pemutihan," kata Downs.

Baca juga: Studi Baru, Peningkatan CO2 Ancam Masa Depan Terumbu Karang

Ia menambahkan, dalam waktu beberapa jam saja zat-zat kimia dalam tabir surya itu akan menyebabkan kerusakan serius.

Zat pengawet dalam tabir surya juga bersifat racun, misalnya saja paraben yang sering dipakai seperti methyl paraben dan butyl paraben, atau phenoxyethanol, yang sebenarnya merupakan obat bius bagi ikan.

Akumulasi zat dalam tabir surya di lautan ternyata juga bisa mengubah rasa ikan.

Produk yang aman

Bila kita ingin melindungi kulit dari paparan sinar UV, disarankan agar tidak menggunakan produk yang disemprot.

"Produk aerosol yang disemprot mengandung zat-zat kimia yang sangat kecil dan bisa terhirup di paru, lalu tersebar lewat udara di lingkungan," kata Brian A.Guadagno, pendiri Raw Elements, perusahaan tabir surya dari Hawaii.

Pilih produk dengan formula yang aman untuk lingkungan. Alternatif yang aman untuk oxybenzone dan octinoxate adalah non-nano titanium dioxide. Cek dalam label kemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com