Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2018, 15:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Menerapkan pola diet yang sehat, olahraga dan istirahat yang cukup dipercaya ampuh menurunkan berat badan.

Sayangnya, apa yang diterapkan oleh orang lain belum tentu bisa bekerja maksimal pada diri kita.

Terkadang, semua usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan tubuh ideal seperti sia-sia. Apa yang salah?

Nah, umumnya hal tersebut disebabkan langkah-langkah keliru yang tanpa kita sadari justru menggagalkan usaha menurunkan berat badan.

Dilansir dari lama Men's Health, berikut hal-hal keliru yang membuat kita gagal mendapatkan tubuh ideal.

1. Mengurangi porsi makan secara drastis

Ilustrasi laparLjupco Ilustrasi lapar
Makan dalam porsi yang tepat akan membantu menurunkan berat badan. Namun, mengurangi porsi makan secara drastis justru membuat hormon ghrelin melonjak cepat.

Hormon ghrelin merupakan hormon yang menyebabkan rasa lapar. Pada saat yang sama, tubuh juga akan menghasilkan hormon leptin yang menyebabkan rasa kenyang.

Menurut ahli metabolik bernama Nathan Trenteseaux, lonjakan hormon leptin dan ghrelin yang bersamaan ini akan menyebabkan kita terus-menerus merasa lapar.

"Inilah yang sering membuat kita makan berlebihan dan menyebabkan kegagalan diet," ucapnya.

Jika ingin mengurangi porsi makan dengan benar, gunakanlah rasio protein, sayur, dan lemak sehat yang seimbang agar kita merasa lebih kenyang di antara jam makan harian.

Usahakan agar kita mengonsumsi 25 gram protein tanpa lemak setiap makan.

Namun, jika kita ingin membentuk otot, idealnya kita mengonsumsi 30 gram protein.

Menurut Karen Ansel, selaku ahli gizi, protein harus memenuhi sekitar seperempat dari piring kita.

"Seperempat piring lain harus mengandung biji-bijian kaya serat, sedangkan sisanya - sekitar setengah dari piring Anda - harus diisi dengan sayuran," paparnya.

Baca juga: Konsumsi Sayur dan Buah Mentah Mampu TIngkatkan Kesehatan Mental

2. Terperdaya label makanan rendah lemak

Ilustrasi makan keripik kentangThinkStock/gpointstudio Ilustrasi makan keripik kentang
Menurut Trenteseaux, pada makanan yang terdaftar sebagai rendah lemak, produsen makanan kebanyakan mengganti lemak dengan gula atau bahan kimia dan zat aditif yang berbahaya.

"Padahal tubuh kita membutuhkan lemak yang sehat untuk sejumlah proses, termasuk produksi hormon dan fungsi otak," paparnya.

Bahkan, untuk menghilangkan lemak di tubuh, Trenteseaux mengatakan jika kita juga membutuhkan lemak.

Lemak merupakan nutrisi yang mampu mengenyangkan, sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Mengonsumsi lemak berlebihan memang dapat menambah berat badan. ini berlaku untuk semua bahan, termasuk karbohidrat dan protein yang juga mampu membuat berat badan bertambah.

"Satu-satunya lemak yang harus dihindari adalah lemak trans, yang ditemukan dalam makanan olahan mengandung minyak terhidrogenasi parsial,” kata Trenteseaux.

Lemak trans ini biasanya ada dalam makanan, seperti keripik, kue dan biskuit.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com