Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2018, 15:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Mendengar kata Hermes, yang langsung terbayang adalah tas tangan berbahan kulit nan mewah yang harganya selangit. Setiap wanita akan merasa bangga menenteng tas buatan Perancis ini.

Tak mudah untuk mendapat tas Hermès langsung di gerainya, karena mereka membuat sistem ketat. Konon Hermes memilih orang-orang tertentu yang dianggap pantas memilikinya. 

Dengan kata lain, walau kita memiliki banyak uang, belum tentu dengan mudah bisa mendapatkan tas ternama ini.

Kondisi tersebut dilirik sebagai peluang oleh sebagian orang, termasuk Caroline, seorang eksekutif peranti lunak. 

Saat ini dia memiliki enam tas Hermès yang didapat dengan sistem belanja pintar versi dirinya. 

Baca juga: Mencari Untung dari Sulitnya Membeli Tas Hermès

Strategi belanja Caroline sederhana. Dia mendatangi sebanyak mungkin toko Hermès di seluruh dunia. 

Caroline mengaku sudah berbelanja di 15 toko, dan semua berdasarkan ‘untung-untungan’ semata untuk mendapatkan tas yang diinginkan.

"Saya membeli sekitar 10 tas langsung dari Hermes, dan tak jarang saya akan mengambil tas tersebut, meskipun saya tidak menginginkannya," kata Caroline.

Hal terakhir dilakukan untuk menjalin hubungan dengan toko. 

"Saya membeli beberapa tas tidak sesuai selera dengan tujuan dijual kembali,” ujar dia.

Cara lain untuk mendapatkan peluang sukses adalah meminta suaminya untuk melihat-lihat barang mahal untuk menguji apakah ia akan ditawarkan tas mewah.

Benar saja, tahun lalu di toko Hermès Beverly Hills, Caroline meminta suaminya mengamati jaket buaya seharga 80.000 dollar AS. 

“Saat itu, pegawai toko melihat dia (suami Caroline) melakukan hal itu, dan dia memberi tahu saya, ‘Jika suami kamu tertarik dengan jaket itu, saya cukup yakin saya bisa memberikan kamu tas’,” kenang Caroline.

Dia akhirnya tidak membeli jaket dan tidak mendapatkan tas, namun terbukti sendiri, Hermès menerapkan quid pro quo (sesuatu untuk sesuatu), termasuk untuk reseller.

Pelanggan tetap dari pengecer tas Madison Avenue Couture tersebut mengatakan, dia akan mengirim pesan kepada pemilik perusahaan, Judy Taylor, ketika dia bepergian dan toko Hermès menawarkan tas kepadanya.

"Jika Judy menginginkannya, saya akan mendapatkannya dan kemudian mengambil tas darinya yang benar-benar saya inginkan,” ujar Caroline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com