Diah bahkan melengkapinya dengan foto dan video tutorial.
Selain itu, ia juga sering membagikan kegiatan pribadinya seperti mengunggah jajanan apa yang ia nikmati, persiapan bahan, bahkan belanja bahan sebelum memasak.
Konsisten dalam mengunggah konten yang sesuai juga jadi salah satu resep sukses di media sosial. Ia mengatakan, tidak perlu mengikuti mengikuti tren yang sedang booming.
Menurut dia, jika masakan yang dibuat disukai oleh keluarga, maka hal itu bisa menjadi tolok ukur bahwa masakan tersebut enak.
Setelah mendapat tanggapan yang memuaskan dari kelurga, Didi mengunggah resepnya di media sosial.
“Dari situlah nanti orang lain yang akan menilai dan juga mengikuti kita. Jadi prisnsipnya masak sesuai dengan passion kita, masak enak untuk keluarga, bukan untuk mencari followers atau mencari perhatian,” ujar Didi.
Meski sering mendapatkan protes karena kurangnya waktu untuk bersama anak, Diah memiliki cara sendiri agar bisa menghabiskan waktu bersama sang buah hati.
Ia sering mengajak anaknya, Yodha, untuk belajar memasak di dapur dan bercerita tentang keseharian masing-masing.
Selain itu, Diah juga sering mengajak putranya untuk mencoba aneka kuliner enak dan menarik.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk rekreasi bersama keluarga sekaligus mendapatkan ilmu dan konten yang diunggah di blog maupan media sosial.
Setelah menerbitkan dua buah buku resep, Diah akan segera menyelesaikan buku
terbarunya.
“Karena kesibukan, semua pekerjaan dari mulai uji coba resep, memotret, jualan online, mengurus social media, web, jadi rencana rilis buku baru tertunda terus, padahal sudah ada kontrak dengan tiga penerbit. Doakan ya semoga sukseses,” ujar Diah.