Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kisah Perempuan Mengaku Menderita Miom karena Sering Makan Bakso, Ini yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 03/07/2018, 09:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Media sosial Facebook beberapa hari terakhir diramaikan dengan kisah viral status yang diunggah oleh seorang pengguna akun, Nutri AgusThanty.

Pada Sabtu (30/6/2018) lalu, ia menuliskan kisah mengenai penyebab penyakit miom yang dideritanya.

Dalam statusnya tersebut, Nutri menyebutkan, miom muncul karena ia sering mengonsumsi bakso, mi instan, dan junk food.

"Sejujurnya, aku memang mengatahui bahaya mi instan, terutama untuk penderita maag. Namun, semua itu aku abaikan karena kenikmatan rasa mi dan sensasi mi tersebut membuatku melupakan bahaya kemudian hari," demikian bagian status yang dibagikan Nutri.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Miom serta Gejalanya

Unggahan viral, bahkan telah dibagi ulang sebanyak lebih dari 190.000 kali dengan puluhan ribu komentar.

Beragam komentar disampaikan netizen atas postingan ini. Ada yang mengaku takut untuk makan bakso setalah membaca unggahan ini, ada pula yang menyampaikan keprihatinan dan mendoakan agar Nutri segera pulih.

Lalu, apakah benar miom bisa disebabkan karena mengonsumsi bakso, mi instan, atau junk food? Apa yang perlu diketahui soal miom?

Miom

Secara umum, miom adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas.

Miom berasal dari sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.

Ahli Kanker Bagian Reproduksi Wanita Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Andrijono mengatakan, miom tak selalu ada pada setiap wanita.

Baca juga: Bisakah Hamil jika Memiliki Miom?

Mengenai penyebabnya, Andrijono menyebutkan, konsumsi mi instan maupun bakso tak bisa serta merta dikatakan sebagai penyebab miom.

Menurut dia, hingga saat ini, penyebab miom belum diketahui.

Biasanya, munculnya miom dikaitkan dengan hormon estrogen, yaitu hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium.

Jika seseorang menderita miom, serangkaian penanganan medis akan dilakukan, antara lain  pemeriksaan melalui USG untuk memastikan ukuran miom dan pemeriksaan bagian dalam rahim.

Baca juga: Derita Miom di Usia Muda, Perlukah Angkat Rahim?

Rangkaian pemeriksaan ini untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan dokter selanjutnya.

Tindakan itu bisa saja berupa operasi pengangkatan miom.

Penderita yang sudah terdiagnosis disarankan agar rutin melakukan pemeriksaan.

Bagaimana gejala miom? 

Gejala yang timbul karena adanya miom tidak sama pada semua penderita. Beberapa penderita mengalami pendarahan atau menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.

Namun, menurut Andrijono, bisa saja ada penderita yang tidak mengalami gejala apa pun.

Dikutip dari hellosehat.com, ada beberapa gejala miom yang mungkin muncul, di antaranya, masa menstruasi yang lebih panjang dari biasanya, sakit atau nyeri pada bagian perut atau punggung bawah, darah menstruasi dalam jumlah banyak, sering buang air kecil, dan sembelit.

Kenalilah gejala-gejala tersebut sebagai langkah awal mendeteksi munculnya miom.

Kompas TV Sekelompok remaja yang berasal dari Remaja Islam Cut Meutia mengajak masyarakat untuk berdonasi melalui acara musik bertajuk Ramadan Jazz Festival.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com