KOMPAS.com - Penggunaan sedotan plastik dalam beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan. Salah satunya karena rencana Inggris Raya melarang penggunaan sedotan plastik sekali pakai yang tidak bisa didaur ulang dengan cepat.
Sedotan plastik selalu masuk dalam 10 besar sampah yang mencemari lautan. Hampir 90 persen sampah di laut mengandung plastik dan setidaknya 8 juta ton plastik mencemari lautan di dunia setiap tahun.
Ini seperti mengosongkan truk berisi sampah plastik ke laut setiap menit.
Menurut data penelitian Divers Clean Action, perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.2 juta batang, atau jika dibentangkan jaraknya sama seperti 5 kali perjalanan pulang pergi Jakarta-Papua.
Sedotan sebetulnya memang tak selalu benar-benar dibutuhkan ketika kita minum. Menolak pemberian sedotan bisa menjadi langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap individu untuk mengurangi sampah sedotan plastik.
Baca juga: Memerangi Sedotan Plastik di Hari Bumi
Jika memang harus menggunakan sedotan, kita bisa menggunakan sedotan alternatif yang tidak terbuat dari plastik.
Berikut lima sedotan alternatif untuk mengganti sedotan plastik yang biasa kamu pakai:
1. Sedotan jerami
Jauh sebelum hari-hari modern ketika orang mengkonsumsi minuman dengan sedotan plastik dan kertas, orang-orang sudah mengkonsumsi minuman menggunakan batang rumput gandum dan gandum hitam.
Sedotan ini masih ada hingga sekarang meski terdengar cukup aneh. Sedotan jerami ramah lingkungan dan bisa menjadi alternatif sedotan plastik.
2. Sedotan kertas
Stone kemudian menggulung kertas di sekitar pensil dan mengelemnya. Kemudian pensil tersebut dikeluarkan.
Sedotan kertas bisa menjadi alternatif sedotan sekali pakai, selain sedotan plastik. Namun, sedotan kertas akan menjadi basah dan mudah robek jika direndam terlalu lama dalam air.
3. Sedotan logam