KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin akan lebih banyak makan saat sedang stres atau emosi, kondisi ini disebut dengan emotional eating.
Sebagian orang mengalami emotional eating pada satu waktu saja, sementara yang lainnya terjadi terus-menerus.
Hal ini jika terus terjadi dalam jangka waktu yang lama akan memengaruhi kehidupan sehari-hari, kesehatan, serta berat badan yang dapat terpengaruh secara negatif.
Selain karena stres, makan berlebihan juga bisa dipicu oleh luapan emosional lainnya, seperti:
1. Rasa bosan
Tidak melakukan hal apa pun bisa membuat kita bosan dan menjadi salah satu pemicu emotional eating. Banyak orang hidup sangat aktif, sehingga saat tidak melakukan apa pun, ia akan lebih mungkin beralih ke makanan untuk mengisi kekosongan tersebut.
2. Rasa lelah
Orang lebih mudah untuk makan berlebihan ketika sedang lelah dan harus melakukan tugas yang tidak menyenangkan. Makan berlebih bisa menjadi solusi untuk menghindar atau melupakan kegiatan tak menyenangkan itu.
3. Pengaruh sosial
Kamu mungkin memiliki teman yang suka mengajak pergi keluar untuk makan besar merayakan sesuatu atau hanya mengajak makan camilan di malam hari sambil bersantai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.