KOMPAS.com - Pijat bayi memberikan banyak sekali manfaat bagi bayi jika dilakukan langsung oleh ibunya.
Manfaatnya antara lain untuk bonding dengan ibu, tumbuh kembang yang lebih baik, bayi tidak mudah rewel, dan tidur lebih nyenyak.
Namun, bagaimana caranya dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk melakukan pijat bayi?
Spesialis anak Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A(K), MPH menjelaskan, pijat bayi sebetulnya bisa dilakukan kapan pun. Ia menganjurkan dua atau tiga hari sekali dengan durasi sekitar 15 menit.
"Kapan waktunya? Anytime. Kalau bisa, paling tidak dua atau tiga kali," kata Bernie dalam peluncuran 'Gerakan Pijat Bayi Nasional' oleh Johnson's di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
Namun, Bernie mengingatkan ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak dipilih. Misalnya, ketika anak tidak sedang lapar, mengantuk, atau bahkan baru makan.
Alasan mengapa pijat bayi sebaiknya tak dilakukan saat bayi baru selesai makan adalah karena adanya gerakan pijat pada bagian perut. Sehingga, jika perut bayi dipijat makanan yang dikonsumsi berpotensi dimuntahkan olehnya.
Selain itu, pijat harus dilakukan di lingkungan yang nyaman. Misalnya, dengan memberi alas yang datar dan nyaman bagi bayi.
Bayi juga harus dalam keadaan yang nyaman. Pastikan bayi tidak dalam keadaan sakit. Jika bayi menangis, lakukan pengecekan. Bisa jadi ia buang air kecil atau besar atau bisa juga sakit.
Gunakan lotion atau baby oil. "Karena bisa membantu tangan dan kulit bayi supaya lebih mulus dan bagus," ujarnya.
Baca juga: Bunda, Pijatlah Bayimu Sendiri dan Rasakan Manfaatnya...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.