Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2018, 07:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Pastikan semua bagian tubuh bayi tidak ada yang luput dari pijatan lembut ini.

"Tidak harus berurutan tapi urutan itu ada agar pijatan dilakukan ke semua bagian dan tidak ada yang terlupa," katanya.

Respons bayi juga menjadi hal yang sangat penting. Ketika bayi menangis saat dipijat, ibu harus mengecek apa yang dikeluhkan bayinya. Apakah bayi pipis, buang air besar, lapar, tidak nyaman, atau alasan lainnya.

Pada dasarnya, bayi yang dipijat harus dalam keadaan sehat. Sebab, pijat bayi ini tidak sama dengan terapi pijat.

"Kalau bayi menangis, tunggu dulu jangan diteruskan. Cek dulu kenapa bayi ini menangis," kata Bernie.

Di samping itu, Bernie juga mengingatkan, stimulasi multisensori (melibatkan banyak panca indra) diutamakan.

Saat memijat bayi, ibu bisa bernyanyi atau mengajak ngobrol agar panca indra bayi terstimulasi. Jangan lakukan pijat bayi sambil menyambi aktivitas lainnya.

"Kalau tidak ibu bisa ayahnya. Lakukan sekitar 15 menit. Jangan disambi, misalnya sambil menyetrika atau main handphone," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com