Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Nikmati Karya Yayoi Kusama, Ada yang Menarik di Museum MACAN

Kompas.com - 09/07/2018, 15:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum MACAN kini menjadi destinasi baru untuk akhir pekan di Jakarta.

Salah satu pemantik pengunjung adalah karya-karya dari seniman Jepang, Yayoi Kusama yang digelar Yayo Kusama: Life is The Heart of a Rainbow pada periode 12 Mei-9 September 2018.

Kini, pengunjung tak sekadar menikmati karya Kusama, karena ada pilihan lain berupa rangkaian workshop kreatif dari Minute Maid Pulpy.

Para pengisi workshop tersebut merupakan sederet nama besar di industri seni dan kreatif.

Di antaranya ada Dita Alangkara, salah satu pendiri kolaboratif komunitas fotografi What's Next Project dan pendiri komunitas @1000kata, lalu Martha Puri, sosok di balik karya kreatif @idekuhandmade.

Juga ada Puty Puar, ilustrator dan blogger @byputy; dan Nike Prima, salah satu pendiri sarana kreatif dalam bidang home and living Qlivinglovingnet.

Baca juga: Museum MACAN: Tidak Ada Koleksi Yayoi Kusama yang Rusak

Workshop yang digelar mulai dari 9 Juli-31 Agustus 2018 ini sebagai upaya mengapresiasi talenta seni dan penikmat seni.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi seni dan memberikan pengalaman yang berbeda saat berkunjung ke museum bagi generasi muda saat ini.

Sebab, mereka dapat berkumpul serta dapat saling menginspirasi antara satu sama lain.

“Ada begitu banyak talenta seni lokal yang saat ini tengah berkembang dan membutuhkan wadah serta apresiasi seni dari para penikmatnya."

Demikian dikatakan Monika Puspitasari, Senior IMC Manager Minute Maid, Museum MACAN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Masing-masing workshop dipastikan akan menghadirkan sesi menarik. Salah satu yang langsung mengisi adalah Aries Lukman, pendiri komunitas iPhonesia.

Dalam sesi kali ini, Aries menyajikan materi berupa teknik fotografi menggunakan ponsel, namun mendapatkan hasil berkualitas.

Pembicara lain adalah Puty Puar yang akan mengajak untuk membuat dua jurnal--travel dan rencana agar hidup lebih efektif.

"Jurnal itu bisa mengatur kegiatan dan waktu agar lebih efektif dan efisien. Sementara travel journal untuk catatan perjalanan," kata dia.

Baca juga: Menyusuri Jejak Kehidupan Yayoi Kusama di Museum Macan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com