JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat stres seseorang dapat dipicu oleh beragam faktor, mulai dari pendapatan, pekerjaan, hingga masalah-masalah lain yang tak pernah terbayangkan.
Menariknya, ternyata tingkat stres masyarakat Indonesia berada di posisi terendah secara global.
Setidaknya ha itu mengacu pada hasil survei Survei Skor Kesejahteraan Cigna 360° yang dilakukan oleh Cigna.
Cigna adalah perusahaan penyedia solusi keuangan yang bergerak di bidang asuransi kesehatan.
Berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.000 orang ini, sebanyak 86 persen responden dari seluruh negara yang turut berpartisipasi mengaku pernah merasa stres.
Namun di Indonesia, responden yang mengatakan merasa stres ‘hanya’ sebesar 75 persen.
Tingkat stres ini merupakan terendah dari seluruh negara yang disurvei.
Baca juga: Mengapa Olahraga Adalah Cara Terbaik Menghilangkan Stres
Menurut sebagian besar responden di Indonesia yang merasa stres, mereka dapat mengendalikan rasa stres dengan mencurahkan keluhan kepada teman atau keluarga.
Sementara itu, 25 persen dari masyarakat Indonesia mengatakan, mereka sama sekali tidak merasa stres—terendah dibandingkan 22 negara lainnya.
Bahkan, di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, tingkat stres berada di atas rata-rata, di mana 91 persen responden mengatakan merasa stres.
“Keuangan dan pekerjaan merupakan penyumbang utama rasa stres," kata Ben Furneaux, Director dan Chief Marketing Officer Cigna Indonesia.
Dia melanjutkan, survei ini mengungkapkan beberapa alasan penyebab stres—di antaranya hubungan yang buruk dengan atasan dalam pekerjaan, ketidakmampuan untuk mengurus kebutuhan, kesehatan, dan kesejahteraan orangtua.
Indikator sosial dan kesejahteraan menurun
Selain tingkat stres, survei ini juga melihat sisi kesejahteraan, sosial, keluarga, keuangan dan kerja.
Dari sisi skor kesejahteraan, Indonesia mengalami sedikit penurunan dibandingkan survei tahun lalu, yakni dari 62.8 menjadi 61.0 poin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.