Didiet mengaku pembuatan seragam tersebut tidak mudah, karena tetap diproses menggunakan tangan.
"Semua pembuatannya dengan tangan. Jadi, warna satu pun harus melalui proses pencelupan yang natural dengan tangan," ujar dia.
Sementara itu, Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja berharap seragam yang didesain sepenuh hati tersebut bisa membuat para karyawan memiliki rasa bangga.
Sebab, seragam tersebut didesain dan dipersiapkan dengan baik. "Kami harap ini mendorong loyalitas, dedikasi dan kebanggaan," kata Jahja.
Di sisi lain, ia juga berharap tenun bisa semakin dimaksimalkan dan terpromosikan secara luas.
Sebab, tenun dinilai sebagai produk khas Indonesia yang memiliki potensi untuk dikenal luas ke seluruh dunia.
"Kami harap tenun ikat ini menjadi salah satu yang bisa diakui internasional, bahwa ini karya anak bangsa Indonesia. Bukan diklaim negara lain. Kami harap ini bisa memperkaya," tutur Jahja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.