Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2018, 10:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Museum dan galeri, menurut Goro, berubah menjadi wahana objek foto.

“Selama tidak disentuh dan dirusak, saya tidak masalah (karya seni) dijadikan background,” ujar Goro.

Dia berpendapat ini adalah sebuah ekses dari perubahan kebudayaan dan perilaku media sosial.

Dan, kondisi ini dianggap tidak bisa dinafikan, melainkan disikapi dan diadaptasi, baik oleh galeri atau pun seniman.

“Setidaknya harus bisa memberikan arahan lebih tepat, mana yang boleh dan tidak dan dijaga setiap galeri atau karya seni,” katanya.

Imbauan

Deputy Head of Committee Art Jakarta Dedy Koswara mengungkapkan imbauan untuk setiap pengunjung yang datang ke pameran.

Imbauan ini untuk melindungi setiap karya seni yang dipamerkan.

“Kami sarankan pengunjung untuk mengikuti tips-tips seperti menitipkan barang bawaan, memerhatikan garis pembatas dan tidak menyentuh karya seni."

"Batasi mengambil foto dan tidak menggunakan flash, selalu mengawasi jika membawa anak kecil dan hargai pengunjung lain yang sedang mengantre menikmati seni,” ujar Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com