Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2018, 10:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran karya seni kini kian diminati. Kalangan yang datang tak lagi terkota-kotak pada pecinta seni, juga masyarakat umum hingga anak-anak berusia muda.

Semua penasaran, meskipun tak tertutup kemungkinan ada yang datang karena iktikad lain, salah satunya berfoto, dan "tampil" di media sosial.

Untuk yang terakhir, rasa-rasanya saat ini memang tengah menjamur. Bukan saja di Indonesia, juga di luar negeri.

Baca juga: Cukup Modal Ponsel, Foto di Museum Bisa Kece, Simak Tipsnya 

Pergi ke museum, mengabadikan karya seni sebagai latar, dan diri sendiri sebagai objek.

“Ada tagar lagi tren di Instagram #museumselfie, isinya hampir 57.000 postingan, dan memang isinya foto selfie orang saat datang ke art gallery."

"Di Indonesia sendiri, lagi tren tagar #museummacan, isinya 44.000 postingan, dan hampir sebagian besar fokus utamanya adalah wajah,” ungkap pendiri komunitas fotografi iPhonesia Aries Lukman, Jakarta.

Di satu sisi, fenomena ini menguntungkan, karena memantik orang pergi ke museum atau pameran karya seni.

Anggapan soal museum, galeri hingga karya seni sebagai sesuatu yang abstrak dan membingungkan pun runtuh, memunculkan apresiasi gaya baru sesuai dengan perkembangan zaman.

Di sisi lain, ada yang menganggap jauh dari apresiasi seni, karena alasan tertentu, termasuk berisiko merusak karya itu sendiri. 

Baca juga: Selain Nikmati Karya Yayoi Kusama, Ada yang Menarik di Museum MACAN

Seniman gembira

Pelukis Irawan Karseno berpendapat fenomena ini harus disambut dengan gembira.

Sebuah fenomena ajaib, di mana anak-anak muda mulai berbondong-bondong ke museum, mengapresiasi seni dengan cara sendiri.

Dia mencontohkan sebuah pertunjukan seni tergolong berat, namun disesaki oleh anak-anak muda.

“Mungkin mereka ini bosan dengan dogma-dogma politik dan sejenisnya, sehingga mencari konten lebih dalam, salah satunya seperti ini,” ujar Irawan.

Pengunjung mengamati karya seni rupa pada pameran manifesto ke 6 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (5/5/2018). Pameran yang berlangsung dari 2-17 Mei 2018 mengangkat tema Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi dengan menampilkan karya dari 61 perupa.MAULANA MAHARDHIKA Pengunjung mengamati karya seni rupa pada pameran manifesto ke 6 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (5/5/2018). Pameran yang berlangsung dari 2-17 Mei 2018 mengangkat tema Multipolar: Seni Rupa 20 Tahun Setelah Reformasi dengan menampilkan karya dari 61 perupa.

Kurator Rifky ‘Goro’ Effendy menangkap ini fenomena ini juga terjadi secara global, bahkan di New York pun dibangun "Museum Selfie".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com