BOGOR, KOMPAS.com — Banyak orang melakukan diet dan berhasil menurunkan berat badan sesuai targetnya.
Namun, setelah mencapai target tersebut, tak sedikit yang berat badannya kembali ke asal. Mengapa bisa demikian?
Head of Health Committee Nutrifood, Mochamad Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC menjelaskan fenomena yang dinamakan "yoyo diet" tersebut.
Dia mengatakan, fenomena itu terjadi setelah seseorang melakukan diet secara ekstrem dengan menghilangkan secara drastis asupan makronutrien tertentu.
Misalnya lemak atau karbohidrat.
Baca juga: Kesalahan Umum Saat Ingin Bakar Lemak Sambil Membentuk Otot
"Setelah dietnya selesai atau setelah turun berat badan tertentu dia balik ke pola hidup lama."
"Alhasil karena tubuhnya mengalami perubahan, jadinya malah ketika pola hidupnya balik berat badannya bertambah daripada awalnya."
Demikian penjelasan Aldis saat berbincang dengan Kompas Lifestyle, Kamis (12/7/2018).
Padahal, kata Aldis, tubuh membutuhkan gizi seimbang, namun dengan porsi yang tak berlebihan.
Dengan dihilangkannya satu makronutrien tertentu, metabolisme tubuh akan berubah.
Apalagi, jika sebelumnya orang tersebut biasa mengonsumsi makronutrien yang dihilangkan, akan timbul faktor psikologis setelahnya.
"Karena cenderung enggak biasa tanpa nasi, misalnya, jadi cranky dan perlu pelampiasan setelah achieve turun berat badan tertentu."
"Dia ingin self reward, akhirnya berat badan justru kembali ke yang lebih parah," ucap dia.
Menurut Aldis, tak masalah jika kita ingin mengikuti tren diet yang sedang ramai dibincangkan.
Baca juga: Usia Metabolisme Deddy Corbuzier 17 Tahun, dan Alasannya (4)
Namun, ia mengingatkan, ada pola makan sehat yang mampu membantu kita menurunkn berat badan tanpa harus memangkas asupan makann terlalu ekstrem.