Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2018, 17:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang yang tak menyadari bahaya tidur dengan kasur yang sudah usang. Padahal, ada banyak efek negatif tidur kasur yang sudah tua.

Kasur yang kita pakai untuk tidur juga berpengaruh bagi kesehatan. Ada banyak alasan yang membuat kita harus mengganti kasur lama tersebut.

Laman Reader's Diggest melansir sederet bahaya tidur di kasur yang telah usang.

1. Menimbulkan alergi

Bill Fish, selaku pelatih tidur bersertifikat, mengatakan adanya kemungkinan tungau debu pada kasur yang telah berusia tua.

Sementara, durasi tidur yang baik untuk kesehatan adalah 7-9 jam setiap malam.

"Saat tidur, tubuh mengeluarkan kulit mati dan minyak alami yang dapat mengundang tungau," papar dia.

Menurut dia, tungau debu bisa hidup di berbagai jenis kasur. Semakin tua usia kasur, semakin banyak tungau yang hidup di dalamnya.

Inilah yang menyebabkan alergi dan memperparah asma.

Berdasarkan penuturan John D. Ramirez Jr dari Florida Orthopedic Institute, tungau juga berpotensi menyebabkan penyakit kulit seperti eksim.

Kotoran tungau, khususnya, adalah penyebab alergi tertinggi.

Baca juga: Alergi Telur? Ini 3 Resep Kue Kering Tanpa Telur

2. Memperparah asma

Noah Siegel, M.D, seorang dokter tidur bersertifikat di Harvard, mengatakan orang yang menderita alergi debu atau asma dapat mengalami penyumbatan hidung dan masalah pada saluran napas.

"Asma bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh dan cenderung terjadi di sore dan malam hari," paparnya.

Ritme sirkadian adalah proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam.

Menurut Cynthia Bodkin, selaku ahli pengobatan masalah tidur, kasur berusia tua bisa memperparah kondisi asma.

"Tidur di kasur lama tidak langsung menyebabkan asma di malam hari. Tapi, bisa memperburuk gejala asma bagi penderitanya," ucap Bodkin.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Serangan Asma?

3. Munculnya jamur di kasur

Setelah berusia delapan tahun, bobot kasur akan bertambahn karena penumpukan debu, sel kulit mati dan keringat.

Menurut Siegel, kelembaban dan keringat dapat menyebabkan tumbuhnya jamur di kasur yang menyebabkan alergi.

"Kasur berusia tua bisa dipenuhi banyak jamus yang mempengaruhi pernapasan dan kesehatan," kata dia.

Dia mengatakan, jamur bisa menjadi penyebab alergi yang sulit didentifikasi.

Ada banyak jenis jamur penyebab alergi atau membuat kita menjadi sensitif.

Baca juga: Jangan Biasakan Kucing Tidur di Kasur Anda

4. Menyebabkan sakit di leher dan punggung

Todd Goldman, ahli perawatan gangguan pada sistem otot dan tulang belakang, nyeri di leher dan punggung adalah hal umum yang disebakan kasur tua.

"Tidur di kasur usang bisa menekan ligamen, tendon dan sendi tulang belakang," papar Goldman.

Menurut Kavita Sharma, selaku pakar pengobatan tulang bersertifikat, semakin tua usia kasur yang kita pakai, kasur akan semakin rapur dan tak baik untuk tulang belakang.

Hal ini membuat kita susah mempertahankan postur tubuh yang benar saat tidur.

“Mempertahankan postur yang tepat sangat membantu dalam mengurangi nyeri punggung bagian bawah,” kata Sharma.

Baca juga: Apakah Berenang Bisa Mengobati Sakit Punggung?

5. Menimbulkan stres

Berdasarkan riset, kualitas tidur juga berpengaruh pada stres dan usia kasur yang digunakan saat tidur mempenagruhi kualitas tidur kita.

Tempat tidur yang baru dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi ketidaknyamanan di punggung.

Stres membuat banyak orang kurang tidur. Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan stres.

Baca juga: Kekuatan Meditasi dalam Mengatasi Stres dan Frustasi

6. Mengganggu daya ingat

Sulit tidur juga bisa mengganggu kualitas memori. Menurut Dr Siegel, salah satu fungsi tidur adalah meningkatkan memori.

Jika kita tidak dapat tidur nyenyak di malam hari, maka memori tak dapat bekerja maksimal.

Tahap tidur REM merupakan fase tidur yang dapat membantu otak memproses informasi dengan optimal.

Salah satu riset pernah membuktikan hal ini. Riset tersebut membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok, di mana semua peserta dalam riset diminta untuk melakukan tugas yang sama.

Salah satu kelompok diisinkan untuk tidur sebelum menyelesaikan tugas. Sementara itu, kelompok lainnya tidak diizikan untuk tidur sebelum tugas selesai.

Hasil menunjukkan mereka yang mampu tidur sebelum menyelesaikan tugas mampu mengerjakan tugas tersebut dengan lebih baik.

Bahkan, mereka bisa mengingat informasi sebelumnya dengan lebih baik.

Baca juga: Sulit Tidur saat Cuaca Panas? Simak Tips Berikut...

7. Menyebabkan berbagai masalah kesehatan

Menurut Dr Bodkin, kulitas tidur yang buruk menyebabkan kantuk di siang hari, mengganggu konsentrasi, penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, dan penambahan berat badan.

Sebaliknya, kualitas tidur yang cukup bisa mencegah diabetes tipe 2 dan memanajemen berat badan.

Dr Siegel menambahkan tidur adalah waktu bagi tidur untuk melakukan proses pemulihan.

Oleh karena itu, kita harus memastikan kulitas tidur yang kita miliki.

Kasur yang lama justru membuat tidur terganggu yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Durasi Tidur Siang Idealnya 90 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com