Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2018, 15:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, semakin banyak lini kosmetik bermunculan. Sebagai pengguna, kita pun dibuat bingung memilih kosmetik yang terbaik. Namun, tak sedikit yang lebih memilih kosmetik berbahan alami atau pun kosmetik organik.

Label kosmetik asal Korea Selatan, The Saem, menjadi salah satu yang menyediakan kosmetik berlabel "global eco".

Global eco yang dimaksud adalah peduli lingkungan, sehingga tidak hanya produknya yang alami namun kemasannya juga ramah lingkungan.

"Semua packaging yang digunakan menggunakan bahan aman, bisa diurai dan tidak menjadi limbah. Kalau packagingnya saja aman, ingredients-nya akan lebih aman," ujar Direktur The Saem Indonesia, Iswandy Lim, beberapa waktu lalu.

Wandy mencontohkan salah satu produknya, yakni soothing gel dengan aloe vera. The Saem berupaya menghadirkan produk yang memiliki prosentase bahan alami lebih banyak ketimbang bahan lainnya.

"Aloe veranya pakai yang dari Jeju Island, aman di kulit 99 persen aloe vera dan hanya 1 persen gel atau bahan lainnya," kata dia.

Wandy mengklaim, sejak Juli 2015 masuk ke Indonesia, penggemar The Saem terus bertambah. Menurutnya, penjualan setiap tahun terus bertambah dan telah mencapai peningkatan 200 persen.

Ia pun mengungkapkan alasan mengapa banyak pelanggan yang memilih produk global eco atau ramah lingkungan.

Salah satunya adalah semakin tingginya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Apalagi, lingkungan yang ditinggali saat ini pun mulai terasa kurang nyaman untuk ditinggali.

Baca juga: Lima Bahan Kosmetik yang Bisa Bahayakan Kesehatan

Selain itu, kata Wandy, banyak pula yang menyadari bahwa ketidaknyamanan tersebut dihasilkan dari ulah manusia sendiri yang tidak mencintai lingkungan.

"Untuk itu, supaya tidak menambah limbah menumpuk di Indonesia, menyumbangkan polusi, dan sebagainya, masyarakat sudah lebih cerdas dan mereka ingin paki produk tidak hanya bahannya yang aman tapi juga kemasannya aman untuk lingkungan," kata dia.

Kosmetik yang mengusung konsep ramah lingkungan memang sudah cukup lama menjadi perhatian.

Peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI) Reza Cordova, misalnya, pada awal 2018 lalu mengungkap bahwa kandungan pada produk perawatan wajah dan tubuh berpotensi merusak ekosistem laut.

Menurutnya, sumber utama mikroplastik adalah dari scrub pembersih muka dan pembersih tubuh.

Ia menjelaskan, mikroplastik menjadi ancaman terbesar pada kehidupan biota yang ada di laut. Mikroplastik merupakan kepingan plastik yang berukuran kurang dari lima millimeter. Plastik berukuran mikron ini sering dikira makanan oleh para hewan laut.

Baca juga: Jumlah Sampah Plastik Terus Meningkat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com