Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemar Sushi? Perhatikan Batas Aman Konsumsinya...

Kompas.com - 17/07/2018, 17:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sushi merupakan makanan khas Jepang yang memiliki banyak penggemar di Indonesia.

Sayangnya, pakar nutrisi Jessica Perez, menyebut beberapa pola sajian sushi bisa membawa dampak buruk terhadap kesehatan.

Misalnya, sushi yang digoreng. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki kandungan nutrisi yang sama seperti kentang goreng.

Tentu, tak masalah jika kita hanya sesekali mengonsumsinya dan tidak setiap hari.

Lantas, bagaimanakah batas aman dalam mengonsumsi makanan ini?

Barbie Boules, selaku pakar diet bersertifikat dari Amerika Serikat, mengatakan suhi memang menjadi salah satu pilihan makanan yang sehat.

"Makanan yang terbuat dari rumput laut, nasi, sayuran, dan ikan ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi," paparnya.

Namun, ikan seringkali mengandung bahan merkuri.

Baca juga: Polusi Merkuri Picu Rendahnya Kelahiran Kura-kura Betina

Calire Martin, pakar nutrisi dari California, AS, mengatakan merkuri dapat menyebabkan sakit kepala, memperlambat perkembangan, kerusakan otak dan kegagalan organ.

Kabar baiknya, tidak semua ikan terpapar bahan merkuri.

"Semakin tinggi posisinya pada rantai makanan, semakin besar kemungkinannya terpapar merkuri," papar Martin.

Baca juga: Bahaya Kesehatan di Balik Makan Sushi

Jadi, ikan berukuran besar yang memakan ikan lebih kecil - seperti ikan todak, tuna ahi, ikan bass dan mackerel - adalah jenis ikan yang cenderung mengandung merkuri tinggi.

"Sebaiknya kita membatasi konsumsi ikan yang biasa dijadikan bahan sashimi, onigiri, atau lainnya," kata Martin.

Martin mengaku telah membatasi konsumsi ikan tersebut tidak lebih dari dua kali dalam seminggu.

Namun, menurut Martin, sushi maki sering terbuat dari jenis ikan yang mengandung merkuri lebih rendah, misalnya salmon, kepiting, udang dan belut.

Baca juga: Cacing Pita 6 Meter Hidup di Perut Pria Ini karena Doyan Daging Mentah

Oleh karena itu, tak masalah jika kita lebih sering mengonsumsinya.

Sebagai penyeimbang nutrisi dan mengurangi asupan merkuri, Boules merekomendasikan agar kita memilih sushi dengan ikan yang mengandung merkuri rendah seperti salmon.

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memilih sushi yang mengandung sayuran atau udang dan kepiting yang dimasak.

Badan pengawas obat dan makanan AS merekomendasikan agar wanita hamil menghindari konsumsi ikan mentah.

Konsumsi ikan mentah meningkatkan risiko keracunan merkuri dan penyakit bawaan yang dapat mempengaruhi ibu serta janin.

Baca juga: Omi Hime Beef, Daging Manis Selembut Puding Meski Disantap Mentah...

Boules menyarankan agar wanita hamil dan anak-anak membatasi konsumsi ikan.

Berdasarkan rekomendasi badan pengawas obat dan makanan AS, batas konsumsi ikan terbaik adalah delapan ons per minggu.

Wanita hamil dan anak-anak juga dianjurkan menghindari ikan bermerkuri tinggi.

"Konsumsi ikan bagi orang dewasa dengan kondisi kesehatan yang baik sebaiknya tak melebihi 12 ons per minggu," papar Boules.

Ia juga menyarankan agar kita lebih heti-hati saat memiliki ikan untuk dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com