Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Bersih, Mengeringkan Tangan Dengan Tisu Atau Hand Dryer?

Kompas.com - 18/07/2018, 06:24 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Setelah menggunakan toilet, kamu wajib mencuci tangan hingga bersih dan mengeringkan tangan.

Jika di dalam toilet terdapat hand dryer (pengering tangan) dan tisu toilet, kebanyakan orang akan memilih pengering tangan. Alat tersebut dinilai lebih praktis dan membuat tangan lebih cepat kering daripada harus membuang banyak tisu.

Nah, jika di toilet umum tersedia tisu toilet dan hand dryer untuk mengeringkan tangan, mana yang paling sering kamu gunakan?

Kebanyakan orang berpikir tisu toilet menyimpan banyak kuman yang berasal dari toilet. Sebaliknya, pengering tangan diyakini lebih higienis dan efektif membilas bakteri yang menempel di tangan. Namun, benarkah demikian?

Ketika kita menggunakan pengering tangan, maka sebenarnya tangan tidak sebersih yang kita kira. Dilihat dari cara kerjanya, mesin pengering tangan ternyata tidak hanya meniup dan menekan udara ke luar, tetapi juga mengisap udara.

Saat pengering tangan mengeluarkan udara, maka secara bersamaan udara-udara di sekitarnya akan terhisap. Artinya, alat ini akan menyedot bakteri yang bertebaran di dalam toilet, baik yang menempel di kulit tangan, dari tempat sampah, atau bakteri yang terlempar saat membilas (flush) toilet.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Mark Wilcox dan para ahli dari University of Leeds, mesin pengering udara menyimpan bakteri 27 kali lebih banyak daripada tisu toilet, seperti dilansir dari Livescience. Bahkan, bakteri tersebut dapat bertahan lebih lama di udara sekitar pengering tangan.

Baca juga: 7 Aturan di Toilet Pria

Setelah bakteri-bakteri tersebut tersedot ke dalam mesin, mereka akan ditekan keluar lagi saat seseorang menggunakannya untuk mengeringkan tangan. Alih-alih menghilangkan bakteri, tangan dan baju kita justru dihinggapi oleh bakteri-bakteri baru.

Jadi, benarkah tisu toilet lebih aman dari kuman?

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Masih dari penelitian yang sama, tisu toilet dinilai lebih higienis daripada pengering tangan. Pasalnya, para ahli menemukan bahwa tisu toilet dapat mengurangi semua jenis bakteri yang menempel di tangan, terutama di ujung jari.

Di sisi lain, pengering tangan justru meningkatkan jumlah bakteri. Terlebih jika kita terbiasa menggosok-gosokkan tangan saat mengeringkan tangan, maka cara ini justru mencegah hilangnya bakteri dari tangan.

Alhasil, bakteri di tangan dapat berpindah tempat saat berjabat tangan dengan orang lain atau menyentuh benda-benda di sekitar kita.

Salah satu langkah yang dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri di toilet adalah memilih jenis pengering tangan yang memiliki filter HEPA.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology, filter HEPA dapat membantu mengurangi jumlah bakteri yang disebarkan oleh pengering tangan.

Baca juga: Yuk, Latih Si Kecil Selalu Mencuci Tangan Usai dari Toilet

Namun sayangnya, kita tentu tidak bisa mengendalikan jenis pengering tangan yang digunakan di toilet kantor atau toilet umum. Maka itu, gunakanlah tisu toilet yang cenderung lebih aman untuk mencegah kontaminasi silang dari toilet.

Jika kamu tidak punya pilihan karena hanya ada pengering udara di dalam toilet, maka tidak masalah menggunakan pengering tangan tersebut.

Tetapi ingat, luangkan waktu lebih ekstra untuk mengeringkan tangan secara menyeluruh. Yang terpenting adalah pastikan tangan benar-benar bersih dan kering agar tidak membawa bakteri setelah keluar dari toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com