Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2018, 18:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua orang memiliki sisi kelebihan, tak terkecuali bagi mereka para penyandang autisme.

25 karya lukis yang dipamerkan dalam perayaan 25 tahun Accor Hotel di Pullman, Thamrin, Jakarta bisa menjadi salah satu buktinya.

Lukisan-lukisan itu merupakan karya 12 penyandang autisme yang tergabung dalam Yayasan Daya Pelita Kasih (DPK).

CEO dan Founder Yayasan DPK Katharina Lita Wewengkang mengungkapkan, seni lukis merupakan bagian dari program visual art yang digagas oleh yayasan tersebut.

Visual art, menurut Lita, memiliki segudang manfaat bagi penyandang autisme.

Mulai dari media terapi, mengelola emosi hingga bagian dari ekspresi, khususnya bagi penyandang autisme non-verbal.

Pasalnya, mereka yang memiliki gangguan autisme non-verbal biasanya kesulitan berkomunikasi.

Baca juga: Demi Karya Anak-anak Autisme, Bus Transjakarta Rp 4,4 Miliar Diberi Lapisan Khusus

Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.

"Lewat lukisan, mereka bisa mengekspresikan serta kepercayaan diri bahwa mereka bisa membuat sesuatu."

Demikian penuturan Lita kepada Kompas.com di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Sebuah karya dinilai penting bagi gangguan autisme non-verbal. Dengan begitu, mereka disebut bisa memiliki kepercayaan diri dan kemandirian di masa mendatang.

"Apalagi kalau karya-karya tersebut bisa dipamerkan, dihargai, bahkan dijual," ungkap Lita.

Dia mencontohkan pameran kali ini, karya-karya mereka dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp 3-4 juta.

Hasil penjualan tersebut, lanjut Lita, 70 persen untuk pelukis dan 30 persen disalurkan ke Yayasan DPK.

Dana untuk yayasan akan disalurkan bagi mereka yang memiliki talenta, namun tak ada biaya.

Di sisi lain, Lita memastikan hasil karya lukis ini bukan sekadar 'kasihan', karena mereka yang lolos harus melewati tahap kurasi.

Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.

"Kami ingin mereka dilihat sebagai seniman yang memiliki kekhasan sendiri," ungkap Lita.

Ada pun 12 pelukis itu adalah, Kiemas Rizky Aguswira Ilyas Nurhadi, Banu Gunottama, Daya Olivia Korompis, Bima, Ariasena Adisoma, dan Fero Adhi Mada Sardjono.

Lalu ada Diego Luister Berel, Wilson Luhur, Jame Gabriella, Mahadana, Trayusa, Indy Mutiarahma, Aurelie Sari Puteri Wirananda, dan Seto Swastiko.

Baca juga: Akurat 88 Persen, Tes Darah Ini Bisa Deteksi Autisme pada Anak

Cita-cita dan harapan

Sementara itu, Nani Lestari (57), orangtua dari Fero, mengungkapkan, bakat melukis sang anak mulai terlihat sejak lima tahun lalu.

Penemu bakat ini tak lain adalah guru Fero di Yayasan DPK.

Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pameran lukisan 25 tahun Accor Hotel Indonesia, Pullman Thamrin, Jakarta.

Remaja 17 tahun itu merupakan individu berkebutuhan dengan gangguan marquio syndrome tipe A.

Nani mengaku senang bukan kepalang atas bakat terpendam Fero yang khas dengan robotik, pokemon, dan mahluk luar angkasa.

Inspirasi anak keempat dari empat bersaudara itu tak lepas dari keseharian yang berinteraksi dengan figur-figur seperti itu.

"Bakat melukis ini memiliki dampak positif bagi Fero, salah satunya dari segi mengelola emosi," kata Nani.

"Harapan saya, Fero menjadi pelukis terkenal," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com