BANDUNG, KOMPAS.com - Tak sedikit para ibu yang masih bingung dalam melakukan olahraga ketika hamil.
Padahal, penting bagi ibu hamil untuk tetap menjaga kebugaran. Termasuk untuk persiapan persalinan.
Lalu, bagaimana tips berolahraga aman bagi ibu hamil?
Dokter sesialis kandungan dari Brawijaya Healthcare Tirsa Verani menekankan pentingnya memilih jenis olahraga yang aman dan minim risiko.
"Jangan sampai yang berisiko jatuh, berisiko perutnya trauma, dan lainnya. Renang, jogging masih boleh," kata Tirsa seusai diskusi #AndalanAktifit yang diselenggarakan oleh Andalan Kontrasepsi di Blackbird Hotel, Bandung (24/7/2018).
Baca juga: Olahraga Lari dan Ibu Hamil, Apa yang Harus Diperhatikan?
Hal lainnya adalah memastikan kondisi ibu sedang dalam keadaan baik dan sehat. Olahraga rutin bagi ibu hamil sebetulnya tak masalah dimulai sejak awal kehamilan jika ibu dalam kondisi baik.
Apalagi jika sebelum hamil ia sudah aktif berolahraga.
"Pastikan dulu. Kalau tiba-tiba saat olahraga perut keram atau pusing, kliyengan, ada flek, stop saja," ujarnya.
Durasi juga menjadi penting. Ketika mau memulai kembali olahraga, Tirsa menyarankan para ibu hamil untuk melakukn olahraga pada durasi singkat terlebih dahulu.
Misalnya, selama lima menit. Ketika lima menit pertama tidak ada keluhan, maka ibu bisa melanjutkan ke lima menit berikutnya.
Jika setelah itu kondisi ibu masih baik, maka olahraga bisa dilanjutkan. Namun, ingatlah untuk tak memaksakan diri.
"Tapi idealnya tidak perlu lama-lama, misalnya 30 menit setiap olahraga. Tiga kali seminggu," ucap Tirsa.
Banyak manfaat
1. Membantu mengurangi sakit punggung, sembelit, kembung, dan memar.