Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2018, 13:14 WIB
Dr. Andreas Prasadja, RPSGT,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Di pertengahan tahun 90-an saya pertama kali berkenalan dengan Pranic Healing atau Penyembuhan Prana, dari penulis bernama Choa Kok Sui yang belakangan kami panggil dengan sebutan Master.

Kala itu saya hanya berangkat mengikuti sebuah seminar ‘aneh’ demi menemani ayah saya. Beliaulah yang sebenarnya tertarik untuk belajar.

Berawal dari kelas dua hari, dimulailah perjalanan hidup di dunia energi. Energi "aneh" yang saya kenal dengan sebutan the Force di film-film Star Wars, menjadi energi kehidupan bernama Prana yang bisa dengan mudah disentuh, dirasakan, diraba dan dilihat.

Dengan gamblangnya Master Choa menjelaskan Prana hingga mudah dipahami oleh siapa pun yang berlatar belakang pendidikan modern. Yang mengejutkan, semua dipraktekkan langsung, dan dengan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Prana, hanyalah sebuah istilah yang telah dikenal oleh berbagai kebudayaan. Di China dikenal dengan sebutan Chi, Jepang Ki, Polinesia dikenal dengan Manna, dan budaya Sansekerta menyebutnya dengan Prana.

Hanya saja kebudayaan kuno belum mengenal konsep energi, sehingga praktek-prakteknya masih abstrak dan diliputi ritual berkonotasi mistis.

Untuk masyarakat modern yang sudah akrab dengan tenaga listrik dan ilmu pengetahuan, konsep energi Prana lebih mudah dipahami.

Prana

Untuk berlangsungnya kehidupan, manusia membutuhkan makanan, udara, air dan energi kehidupan, Prana.

Setiap organ bisa berfungsi dengan baik, jika mendapatkan aliran Prana yang baik. Sayangnya ketika aliran energi terganggu, asupan Prana ke organ tertentu juga terganggu. Ini yang menyebabkan penyakit pada organ tersebut.

Penyembuhan berlangsung dengan cara membersihkan energi berpenyakit. Setelahnya baru dilakukan pemberian energi bersih. Praktisinya tampak seolah melambai-lambaikan tangan di udara.

Teknik dan teknologi penyembuhan seperti ini, sebelumnya belum pernah dipublikasikan untuk umum. Baru dalam buku the Miracles Through Pranic Healing, Master Choa Kok Sui menjelaskannya dengan mudah dan sistematis.

Energi kehidupan, prana, ada di sekitar kita. Bahkan kita hidup di samudera energi. Prana yang dipancarkan tubuh, kita kenal sebagai aura. Sumber prana dari alam, ada prana udara, prana bumi dan prana matahari. Semuanya saling berinteraksi harmonis mewujudkan kesehatan tubuh.

Tapi bukan itu saja, bagaimana dengan pikiran dan emosi manusia? Ia pun terwujud nyata dalam bentuk energi. Lewat aura kita bisa berinteraksi bertukar emosi dan pikiran, tidak hanya lewat kata-kata. Coba lihat pasangan yang sedang jatuh cinta, seolah tanpa kata, mereka bisa mengerti apa yang pasangannya sedang butuhkan.

Menggunakan psikoterapi dengan Prana, praktisinya memperbaiki hubungan keluarga, mengurangi stres, menyembuhkan berbagai kecanduan dan meningkatkan kemampuan otak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com