Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Ampuh Buat Saya: Diet Keto Atau Diet Rendah Lemak?

Kompas.com - 26/07/2018, 12:12 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Tingginya lemak membuat tubuh melepaskan banyak keton ke dalam darah guna memecah lemak (supaya bisa digunakan jadi sumber energi). Karena kekurangan glukosa, tubuh mau tidak mau menggunakan keton sebagai energi bagi sel tubuh.

Pergeseran dari penggunaan gula dari karbohidrat menjadi badan keton inilah yang bertujuan agar tubuh menghancurkan lemak tubuh sebagai sumber energi, sehingga bisa cepat menurunkan berat badan.

Proses pergeseran sumber energi ini membuat diet keto memiliki efek samping yang bisa membahayakan tubuh.

Baca juga: Diet Ketogenik yang Sedang Tren Bikin Otak Lemot

Lisa Cimperman, RDN, seorang ahli gizi di University Case Medical Center in Cleveland Ohio dan juga juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan bahwa ketika tubuh memasuki proses ketosis (penggunaan keton sebagai energi untuk tubuh), seseorang akan mulai kehilangan massa otot, mengalami sangat kelelahan, dan tubuh memasuki mode sangat kelaparan. Tingkat keparahan efeknya pada setiap orang juga bisa berbeda-beda.

Dilansir dalam laman Healthline, seorang ahli gizi Francie Blinten, RD di Amerika Serikat mengatakan bahwa diet keto boleh saja digunakan di bawah pengawasan klinis dan untuk jangka waktu singkat.

Diet ini juga diperbolehkan bagi orang yang memang memiliki kasus ekstrem mengonsumsi jumlah karbohidrat yang sangat tinggi. Dengan catatan, tetap harus berada di bawah pengawasan ahli gizi atau dokter. Kondisi ini bisa mengganggu fungsi jantung dan otot, bukannya menurunkan berat badan.

Lalu apa jenis diet yang ampuh tapi aman buat saya?

Ini semua tergantung pertimbangan masing-masing. Kedua diet ini dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, jika memang ada cara yang lebih aman, mengapa harus mengubah proses alamiah penggunaan energi di dalam tubuh yang tidak perlu?

Yang terpenting dalam menurunkan berat badan adalah cara itu aman dalam jangka waktu cukup lama dan penurunan berat badan dilakukan secara bertahap.

Diet ketogenik memang bisa menjadi alternatif untuk melakukan penurunan berat badan. Sayangnya, diet ini memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan sehingga kita harus konsultasikan ke ahli gizi dan dokter.

Baca juga: Inilah Pola Diet yang Sesuai dengan Kepribadian...

Dilansir dari laman Harvard Medical School, salah satu kritik utama diet keto adalah dengan membatasi karbohidrat secara ekstrim, banyak orang yang cenderung jadi terlalu banyak mengonsumsi protein dan lemak berkualitas rendah dari makanan olahan (misalnya kornet dan sosis) dengan sangat sedikit buah dan sayuran.

Diet rendah lemak tampak lebih aman dan tanpa efek samping. Namun, kita juga perlu mematuhi syarat diet rendah lemak yang terpercaya. Diet rendah lemak bukan berarti harus menghilangkan lemak secara berlebihan dalam makanan agar bisa menurunkan berat badan.

Pada akhirnya, untuk menentukan diet yang ampuh tapi aman bagi tubuh, kita harus terlebih dulu mengenali kondisi tubuh dan menentukan tujuan diet.

Baru setelah itu bisa memilih jenis diet yang ampuh. Nah, untuk itu kita mungkin butuh bantuan ahli gizi atau dokter. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pakar dalam bidangnya, demi tubuh yang lebih sehat dan pikiran yang lebih percaya diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com