Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2018, 16:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendengarkan musik menjadi pilihan banyak orang untuk menemani aktivitas olahraga, terutama lari.

Berdasarkan survei yang dilakukan Runner’s World pada 2016, 61 persen responden mengatakan mereka mendengarkan musik sambil berlari. 82 persen di antaranya mendengarkan musik favorit mereka.

Namun, apakah kebiasaan mendengarkan musik saat lari baik atau buruk?

Sejak zaman kemunculan Walkman hingga kini, masih ada saja perdebatan dan riset ilmiah dari kedua belah pihak. Baik yang menilai mendengarkan musik adalah hal positif maupun pihak yang menilai sebaliknya.

Ada tiga alasan, mengapa mendengarkan musik saat lari adalah hal positif:

1. Bersemangat untuk lari

Ada kelompok pelari yang memang berlatih untuk menghadapi perlombaan, ada pula yang berlari untuk olahraga. Apapun latar belakangnya, seringkali jarak lari yang ditempuh tidak sedikit. Pada hari ketika kamu membutuhkan motivasi, daftar lagu pilihan bisa menjadi penyemangatmu.

Psikolog olahraga Costas Karageorghis, Ph.D mempelajari tentang dampak positif musik terhadap para atlet. Ia meyakini bahwa mendengar musik bisa membantu para pelari berada berupaya maksimal  menjalani rintangan di hadapannya.

"Musik mampu meningkatkan aspek positif dari mood seseorang, seperti kebahagiaan dan mengurangi aspek negatif, seperti ketegangan, kelelahan dan kebingungan," kata dia.

Sementara itu, riset The Journal of Strength and Conditioning Research menemukan, mendengarkan musik sebelum berlari atau lomba maraton akan membuat kita lebih bersemangat dan siap menghadapi tantangan tersebut.

Pemilihan daftar lagu dan jenis musik sangat berpengaruh untuk setiap tahapan lari kamu. Musik dari band favorit bisa mendongkrak semangat.

2. Belajar lari dengan kecepatan konstan

Jika dilakukan dengan benar, mendengarkan musik bisa membantu pelari mengatur kecepatannya saat berlari. Pada riset terbaru yang dilakukan PLOS One, para pelari terbukti mampu berlari dengan lebih baik ketika tempo musik yang didengarkan seirama dengan kecepatan lari mereka.

Karageorghis merekomendasikan, musik tempo cepat dengan sekitar 120 bit/min (BPM) untuk olahraga intensitas tinggi dan musik dengan tempo kurang dari 120 BPM untuk olahraga intensitas sedang dan rendah.

3. Lari terasa lebih ringan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com