Pada tahun 2017, Ivanka Trump mundur sebagai presiden dari merek yang dibangunnya ini. Langkah ini dilakukannya demi fokus pada perannya di gedung putih.
Ivannka Trump HQ kemudian diambil alih oleh Abigail Klem, yang sebelumnya dibantu oleh Diane von Furstenburg.
Abigail mengatakan memiliki target memperluas visi merek untuk menginspirasi dan memberdayakan wanita dalam menjalani hidup sesuai keinginannya.
Pada bulan Februari 2017, para pengecer mulai menarik merek Trump dari tokonya.
We stand with these women and girls when we say we will not shop at any store carrying products with the name "Trump" on it. #GrabYourWallet pic.twitter.com/4mAUP7LDQ7
— Shannon Coulter (@shannoncoulter) 14 Oktober 2016
Nordstrom adalah yang pertama kali menarik produk dari label Trump di tokonya, yang diikuti oleh sejumlah besar perusahaan lain yang mengikuti.
Peristiwa ini membuat angka penjual menurun dan banyak toko yang tak lagi menjual produk milik Trump.
Hanya Hudson's Bay, perusahaan Kananda yang menjual produk Trump. Namun, akhirnya menarik merek tersebut pada bulan Juli ini karena angka penjualan yang memburuk.
Label tersebut pun menuai banyak kotroversi ketika April 2017, Stein Mark, toko diskon Amerika menemukan dua barang yang identik, satu berlabel 'Ivanka Trump', dan satu lagi 'Adrienne Vittadini'.
Perubahan nama tersebut menjadi pertanda jika pihak label mulai putus asa terhadap angka penjualannya.
Meski lini busannya akhirnya gagal, namun Ivanka tetap mampu menjadikan dirinya inspirasi fesyen di gedung putih berkat gaya berbusananya yang stylish dan modern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.