Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2018, 05:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dengan begitu, kata Adjie, maka kita belajar mengurangi penghakiman rasa. Sebab menurutnya rasa adalah netral, sehingga kita mencoba untuk menerima dan berpikir netral.

"Karena ujungnya jika ada konflik batin soal rasa, itu yang justru bikin lelah," kata Adjie.

4. Ikhlas menerima dan melepas

Tahap ini dianggap penting bagi masyarakat modern, yang biasanya terlalu berambisi untuk mengubah keadaan, seperti sedih ingin diubah jadi gembira, atau rasa sakit menjadi tidak sakit.

Tahap keempat ini, kata Adjie, adalah belajar menerima.

"Latihannya duduk hening dan menerima rasa," ujar Adjie.

Namun ada juga variasi latihan lain seperti berjalan perlahan sambil menyadari nafas--one step inhale, one step exhale.

5. Bersyukur

Setelah menerima, maka harus bersyukur seperti mengucapkan terima kasih atas apa pun yang sudah didapatkan.

Cara ini, kata Adjie, dilakukan agar kita tidak terlalu berkeluh kesah atas apa pun yang sudah didapat dan yang belum terjadi. Karena kalau tidak begitu maka kita akan melupakan atau tidak menikmati momen saat ini dan terlalu berpikir masa depan.

Cara meditasinya cukup duduk hening lalu mengucapkan syukur dan terima kasih.

6. Berdamai dengan diri sendiri

Latihan meditasi ini bertujuan untuk mengurangi ego, sehingga tidak muncul "ke-aku-an".

Karena itu, pada meditasi ini kita diminta untuk duduk hening, kemudian melatih memaafkan orang yang sudah menyakiti hati.

"Belajar ikhlas memaafkan," kata Adjie.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com