Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fajar Alexa, Lari Membuatnya Waras Sekaligus "Gila"

Kompas.com - 31/07/2018, 09:01 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Fajar Arifan, drummer grup band Alexa, pernah berkata bahwa berlari membuatnya tetap waras. Namun bila mengetahui kiprahnya di dunia lari saat ini, sebagian dari kita mungkin malah menganggapnya gila.

Ya, Fajar yang dahulu memulai lari dengan setengah terpaksa, kini mendapatkan kesenangan lewat lari dan olahraga sehingga ia nekat ikut dalam lomba Ironman, olahraga ekstrim triathlon yang meliputi berenang di laut sejauh 3,8 kilometer, dilanjutkan bersepeda sejauh 180 kilometer, dan diakhiri dengan lari 42,2 kilometer. Gila kan?

Pria yang dikenal dengan Fajar Alexa ini mengaku lari telah mengubah hidupnya. Ia yang dahulu suka begadang dan mudah letih, kini menjadi bersemangat dan jauh lebih sehat setelah rutin olahraga. Terlalu bersemangat malah, kata teman-temannya, sehingga ia juga dikenal bukan sekedar hobby lari, tapi sudah menjadi atlet selain musisi.

Ia sangat sering ditemukan dalam acara-acara lari. Termasuk pada Minggu (29/7/2017) setelah lari pagi untuk memperkenalkan komunitas lari adidas runners di Jakarta.

Kompas Lifestyle berkesempatan mendengarkan cerita soal serunya Fajar mengubah hidup, dari pria yang jarang berolahraga hingga menjadi atlet yang keranjingan olahraga. Berikut wawancaranya:

Kompas Lifestyle: Sejak kapan mulai berolahraga dari yang sebelumnya jarang? Apa yang memicu Fajar jadi mau berolahraga?

Fajar Alexa: Sebelum saya berkenalan dengan aktivitas lari, saya pernah melakukan aktifitas indoor fitness namun sangat tidak fokus dan boleh dikatakan saya tidak menyukai aktivitas olahraga sebelumnya.

Di tahun 2011, saya memulai perkenalan saya dengan olahraga lari. Awalnya boleh dikatakan saya memulai dengan sedikit ‘dipaksa’ oleh pihak sponsor untuk mengikuti acara lari mereka pada saat itu.

Namun, setelah saya mencobanya saya seperti menemukan sesuatu yang baru dan akhirnya saya mencoba terus meningkatkan perkenalan saya dengan lari hingga saat ini.

Baca juga: Mengubah Hidup Lewat Lari

Kompas Lifestyle: Hambatan apakah yang ditemui saat memulai? Apakah ada rasa bosan atau malu, karena kan berat saat itu 80 kg lebih ya?

Fajar Alexa: Lebih tepatnya saya berbobot 90 kg lebih. Saat memulai, jujur ada rasa takut yang lebih dominan. Saya benci sekali dengan lari pada saat itu, hingga saya takut sekali tidak bisa menyelesaikan lomba.

Fajar Alexa saat mengikuti ironmandokumen pribadi Fajar Alexa saat mengikuti ironman
Paradigma bahwa olahraga itu adalah bakat, masih kental di pikiran saya. Sehingga beberapa minggu sebelum lomba saya mencoba latihan ‘kecil’ supaya setidaknya saya bisa menyelesaikan lomba.

Pada saat itu di (band) Alexa saya yang berbobot paling berat, yang kebetulan kawan-kawan alexa juga diharuskan mengikuti lomba tersebut. Walau saya sudah mencoba latihan sedikit, tetap saja rasa takut yang lebih dominan pada saat itu.

Kompas Lifestyle: Setelah rutin berolahraga, perubahan apa yang dirasakan? Apakah jadi ketagihan? Rasa apa yang membuat selalu ingin lari?

Fajar Alexa: Seperti yang saya sebutkan, saya seperti menemukan sesuatu yang baru dalam hidup saya. Jujur juga saya hampir tidak pernah memenangkan lomba apapun dalam hidup saya, apalagi dalam kegiatan olahraga.

Namun olahraga lari ini memperkenalkan saya dengan kompetisi yang saya tidak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu mengalahkan diri sendiri, dan rupanya rasa puas untuk bisa mengalahkan diri sendiri tidak kalah menyenangkan dari mengalahkan orang lain. Bahkan di kasus saya jauh lebih menyenangkan.

Kemudian rasa itu yang berkembang menjadi rasa ‘bisa mengendalikan diri’ dan juga peningkatan self confidence, di mana saya pada saat itu sangat tidak percaya diri.

(Fajar mengaku sering gagap saat bicara di depan umum, namun berkat olahraga ia menjadi lebih percaya diri, dan kini sangat lancar bahkan saat menjadi pembicara di berbagai acara).

Dari perjalanan emosional tersebut saya merasa bahwa rutinitas olahraga lari terutama kategori endurance (ketahanan tubuh) membuat saya lebih ‘waras’, lebih menghargai sebuah proses sehingga saya bisa membuat target-target hidup yang lebih masuk akal dan bisa dicapai.

Yang penting juga dalam hal ini, saya merasakan, untuk bisa menikmati hidup kadang kita juga harus merasakan sesuatu yang pahit. Ini semua saya pelajari secara gamblang dalam proses menikmati olahraga ini. Seperti kata banyak financial planner ‘coba untuk mengatur resiko’, untuk kehidupan saya keseluruhan saya mempelajarinya dari proses ini.

Kompas Lifestyle: Nah, setelah banyak hal yang didapat itu, kapan mulai tertarik untuk lari lebih ekstrim hingga ikut Ironman?

Fajar Alexa: Setelah saya menyelesaikan beberapa marathon, mungkin saya membutuhkan tantangan baru. Dan juga pada saat itu sekitar tahun 2014 saya terkena cedera yang membuat saya tidak bisa lari selama 2-3 bulan dan mengharuskan saya untuk berenang jika ingin menjaga level fitness saya.

Terus terang saya tidak bisa berenang pada saat itu, dan itu kembali menjadi sebuah tantangan. (Cedera itu membuat Fajar memaksakan diri untuk berlatih renang, salah satu hal yang membawanya menjadi atlet triathlon)

 

Catch & Pull. #swimming #underwaterphoto #triathlontraining #goproid #urbanrepublicid

A post shared by Fajar Arifan (@fajaralexa) on Jul 28, 2018 at 2:44am PDT

Triathlon sama halnya seperti marathon pada awalnya, di mana saya merasa tidak mungkin mengikutinya. Kebetulan karena keadaan tersebut, saya beranikan diri saya untuk mencoba ‘hal yang tidak mungkin’ lagi buat saya, yaitu mengikuti lomba triathlon Ironman (swim 3,8k bike 180k run 42k). Saya memulainya dengan melawan ketakutan saya dan belajar berenang.

Kompas Lifestyle: Bagaimana pengalaman pertama ikut Ironman? Pernahkah di tengah jalan menganggap diri gila karena ikut acara ekstrim seperti itu?

Fajar Alexa: Proses belajar awal sebenarnya harus saya hitung dari pertama kali saya lari di 2011, karena semua ini adalah langkah bayi (baby steps), tetapi tipping point berikutnya adalah ketika saya belajar berenang (tanpa guru, hanya dengan youtube) dan mencoba bersepeda.

Fajar Alexadokumen pribadi Fajar Alexa
Dalam pikiran saya, saya baiknya mengikuti lomba dari jarak paling pendek yaitu sprint distance hingga goal tertinggi yaitu Ironman. Tapi karena satu dan lain hal, persiapan yang dimulai di 2014 baru bisa terwujud mengikuti lomba di 2015.

Lomba tersebut pun langsung terjun di jarak half ironman atau ironman 70.3 (Half Ironman meliputi berenang, bersepeda, dan lari, namun jaraknya setengah dari full Ironman, yaitu 70,3 kilometer).

Bukan saya ingin nekat langsung di jarak ini, namun karena sedikitnya lomba di Indonesia dan juga jadwal yang bentrok dengan show Alexa, membuat saya melewatkan banyak race yang harusnya menjadi langkah-langkah lebih awal.

Jadi saya memulai triathlon langsung dengan jarak tersebut, terus terang saja ini bukan contoh yang baik, namun keadaaan memaksa saya untuk mencobanya speerti itu. Namun saya mencoba mempersiapkan diri saya sematang-matangnya. Akhirnya saya bisa menamatkan lomba triathlon saya yang pertama di Ironman Filipina 2015 di kota Cebu.

Kompas Lifestyle: Setelah hampir empat kali ikut Ironman, pasti udah punya strategi latihan kan? Nah untuk Ironman mendatang bagaimana latihannya?

Fajar Alexa: Hingga saat ini, mengikuti tiga kali race Ironman dan juga lomba-lomba lain membuat saya banyak belajar dan menggagumi bagaimana sebenarnya kemampuan fisik dan mental manusia. Bukan saya ya, tapi manusia secara keseluruhan...

Saya semakin mempelajari bagaimana saya bisa hidup sehat sembari meningkatkan performa di olahraga ini, serta mungkin bonus bisa membantu mengajak teman-teman yang mau memulai.

Dari apa yang saya pelajari akhirnya saya memiliki pendapat bahwa latihan itu penting tapi bukan segalanya. Artinya ada beberapa faktor lain yang penting yaitu kekuatan mental, makan yang sehat, dan istirahat yang cukup. Bahkan buat saya sekarang ini, latihan berada satu level dengan istirahat, tidak lebih penting dari mental dan makan sehat.

Pola latihan yang saya anut adalah smart training, yaitu memaksimalkan waktu yang ada dengan latihan yang efektif sehingga tiga faktor yang lain juga bisa terpenuhi dengan baik. Juga jangan lupa kegiatan saya di Alexa dan pekerjaan lain serta kehidupan sosial saya.

Tapi untuk lebih konkrit seperti apa latihan saya adalah, rata-rata saya berolahraga 5-6 kali seminggu dengan komposisi renang, sepeda dan lari sebanyak 2 kali perminggu tiap cabang, jadi ada yang satu hari dua kali.

Dan rata-rata waktu latihan adalah 45 menit hingga satu jam per-cabang olahraga namun selalu ada satu latihan yang kita sebut long training dalam satu minggu. Yaitu latihan dengan denyut nadi rendah di atas 2,5 jam.

Kompas Lifestyle: Apa pesan Fajar bagi mereka yang baru mencoba lari atau olahraga?

Fajar Alexa: MULAI, itu yang paling penting dan paling harus dikalahkan. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan tubuh kita. Saya mencoba menganggap tubuh ini adalah rumah saya yang utama, sehingga harus kita jaga dan rawat dengan baik selayaknya rumah hunian kita.

Yang lainnya adalah belajarlah setiap proses latihan, saat ini kita kita sudah mempunyai wadah belajar yang mudah yaitu internet. Bukalah youtube atau artikel-artikel yang berkaitan dengan pertanyaan dirimu untuk olahraga ini.

Jika membutuhkan kawan latihan, carilah di sekitar kita, saya yakin sudah banyak kawan yang memulai dan jangan ragu untuk maju bersama.

Fajar Alexa di Ironman Australiadokumen pribadi Fajar Alexa di Ironman Australia

Nama: Fajar Arifan
TTL: Jakarta, 2 Agustus 1982
Pekerjaan: Drummer ALEXA dan Influencer lari - triathlon
Lomba yang pernah diikuti:
Marathon:

  • Jakarta Marathon 2013
  • Penang Bridge International Marathon 2013 & 2014
  • Tokyo Marathon 2015

Ironman:

Half distance atau Ironman 70.3:

  • Ironman 70.3 Phillipines 2015
  • Ironman 70.3 Putrajaya 2016 - Malaysia
  • Ironman 70.3 Bintan 2017 - Indonesia
  • Ironman 70.3 Thailand 2017

Full Distance:

  • Ironman Western Australia 2016
  • Ironman Taiwan 2017
  • Ironman Australia 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com