JAKARTA, KOMPAS.com - Kita pasti sering merasa lapar setelah bangun tidur malam hari. Kondisi itu jamak ditemui karena faktanya energi terkuras saat tidur.
Bahkan, tidur malam delapan jam sudah bisa disamakan dengan masa berpuasa pada durasi yang sama.
Dalam fase itu, tubuh tidak mendapat asupan masakan apa pun. Namun di sisi lain, beberapa organ tubuh—jantung, otak, pankreas, dan sistem pencernaan—tetap bekerja.
Menurut Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Ulul Albab SpOG, kondisi itu disebut sebagai metabolisme basal.
Metabolisme basal adalah kondisi di mana organ tubuh tetap bekerja dan membutuhkan energi—sekitar 30-35 kkal/kg berat badan (bb).
Sehingga, tak heran jika tubuh tetap membutuhkan asupan gizi ketika bangun.
“Perlu dicatat, setiap orang memiliki berat badan dan kondisi berbeda-beda, jadi pastikan dulu faktor-faktor tersebut untuk pemenuhan asupan gizi saat bangun,” kata Ulul.
Baca juga: Apakah Sarapan Siang-Siang Itu Baik?
Hal itu disampaikan saat acara kampanye Energen ”Sarapan Bernutrlsi Agar Perut Terisl Slap Konsentrasi", di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Pemenuhan gizi paling memungkinkan adalah lewat sarapan.
Aktivitas ini tak boleh dianggap remeh, karena selain bisa mengembalikan energi tubuh yang hilang setelah tidur, juga berpengaruh untuk menjalani hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.