Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Masalah Kulit Akibat Paparan Debu dan Polusi

Kompas.com - 01/08/2018, 11:53 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kuman, asap kendaraan, maupun debu merupakan segelintir faktor yang memicu timbulnya masalah kulit. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama mereka yang sebagian besar waktunya dihabiskan di luar rumah.

Sayangnya, masih banyak orang yang kurang paham akan bahaya dari paparan debu dan polusi yang rentan merusak kesehatan kulit.

Memangnya, apa efek dari bakteri, debu, serta polusi terhadap kesehatan kulit? Dan bagaimana penanganan yang tepat? Yuk, simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Kulit adalah bagian terluar dan terluas tubuh yang berfungsi sebagai penghalang tubuh dari kuman, debu, hingga polusi. Singkatnya, sebelum berbagai kotoran masuk ke dalam tubuh, kulit akan terlebih dahulu menjalankan salah satu tugasnya, yakni melindungi tubuh.

Itu sebabnya, beragam masalah kulit dapat dengan mudah menyerang jika kita tidak pandai menjaga kebersihan kulit tubuh.

Baca juga: Polusi Udara Juga Merusak Kulit

 

Seperti yang dijelaskan oleh Doris Day, MD, seorang profesor dermatologi klinis di New York University Langone Medical Center, serangan debu dan polusi dapat mengakibatkan perubahan warna kulit, warna kulit tidak merata, sekaligus mempercepat penuaan kulit.

Pernyataan tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Investigative Dermatology, yang melakukan perbandingan terhadap orang yang telah tinggal di kota dan desa selama 24 tahun.

Hasilnya membuktikan bahwa mereka yang lebih sering terkena debu dan polusi, lebih rentan untuk memiliki bintik-bintik gelap dan kerutan pada kulit. Ini menunjukkan kalau ternyata matahari bukanlah satu-satunya penyebab kerusakan kulit.

Bagaimana kulit bisa rusak “hanya” karena polusi udara?

Ilustrasi polusi udaranicoletaionescu Ilustrasi polusi udara
Partikel-partikel terkecil dari debu, asap, dan polutan yang berasal dari knalpot kendaraan maupun hasil pembakaran, dilepaskan dengan bebas ke udara.

Saat partikel-partikel ini terbang dan kemudian menempel pada kulit, mereka tidak hanya “singgah” di permukaan kulit saja, melainkan bisa masuk dan tinggal di dalam pori-pori kulit.

Terlebih lagi, ukuran partikel-partikel ini hampir 20 kali lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pori-pori kulit sehingga memudahkan partikel untuk menyusup ke lapisan epidermis.

Lambat laun, jika tidak dibersihkan dan dirawat dengan optimal, maka akan muncul beragam masalah kulit. Misalnya hilangnya elastisitas kulit, kulit kering, kasar, kemerahan (ruam), hingga tampak kusam.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Kulit Kusam dan Rusak

Kondisi-kondisi tersebut tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berbahaya bagi kesehatan kulit di kemudian hari. Oleh karena itu, kulit juga butuh perawatan yang tepat agar tidak mudah rusak dan tetap terjaga kesehatannya.

Lalu, bagaimana cara merawat kulit agar terhindari dari kerusakan akibat polusi?

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com