3. Terima kecemasan sebagai bagian dalam hidup
Akshay Nanavati, motivator pengembangan diri, mengatakan agar kita menerima kecemasan sebagai hal yang wajar dalam hidup.
"Merangkul dan memanfaatkan kecemasan akan membantu kita mengontrolnya, bukan sebaliknya," paparnya.
Menurutnya, penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Dari sinilah, kita dapat belajar bagaimana membangun hubungan positif dengan rasa sakit.
Salah satu bagian terburuk dari kecemasan adalah rasa takut akan rasa sakit. Namun konyol untuk memulai penderitaan karena hal-hal yang belum terjadi.
Terimalah bahwa akan ada perjuangan. Selain itu, kita juga harus mengetahui jika diri kita cukup kuat untuk menghadapinya.
Jika kecemasan kita semakin besar dan kita merasa tak dapat menanganinya, cobalah untuk menemui dokter untuk mendapatkan tindak lanjut.
Baca juga: Hidup Terasa Sulit? Atasi dengan 6 Langkah Ini...
4. Lakukan yang terbaik dan berhenti menunda
Denise Limongello, psikoterapis berlisensi dari Manhattan, menyarankan kita agar segera mengerjakan apa yang harus kita kerjakan.
"Banyak penelitian menunjukkan orang sering mengatasi kecemasan dengan penundaan," katanya.
Menunda bukanlah hal yang bisa membuat kita terhindar dari rasa cemas. Menurut Limongello, tidak ada cara lain selain mengerjakan apa yang harus kita selesaikan.
Namun, untuk mengatasi rasa cemas yang terjadi karena hal di luar kendali kita, melakukan hal yang bisa kita lakukan sebaik mungkin akan membantu meringankan rasa cemas.
Jika kita tak mampu menunjukan apa yang membuat kita merasa cemas, bisa jadi kita menderita Generalized Anxiety Disorder.
Ini merupakan penyakit mental di mana kita dikelilingi rasa khawator tanpa tahu penyebabnya sepanjang waktu.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Paling Efektif Mengurangi Gejala Depresi