Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi Saat Berhenti Konsumsi Pemanis Buatan

Kompas.com - 01/08/2018, 15:59 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

4. Risiko diabetes

Pemanis buatan berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi pada 2009 yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care menemukan, konsumsi soda diet secara rutin meningkatkan peluang pembentukan diabetes tipe 2 sebesar 67 persen.

Para peneliti studi menemukan, pemanis buatan yang terkandung di dalamnya dapat memengaruhi lonjakan level glukosa dan melebarkan lingkar pinggang. Dua hal tersebut adalah faktor peningkatan risiko diabetes.

Hal ini bisa disebabkan karena pemanis bebas-kalori meningkatkan keinginan kita untuk mengkonsumsi makanan manis dan atau membuat kita merasa perlu mengkonsumsi lebih banyak kalori, karena kita sudah "menyimpan kalori" di area tubuh tertentu.

Baca juga: Dari Gorengan hingga Teh Manis, Indonesia Dikepung Penyebab Diabetes

5. Sakit kepala

Ketika kamu terbiasa mengkonsumsi pemanis buatan kemudian seketika menghentikannya, kamu bisa jadi mengalami sakit kepala. Hal itu dikarenakan tubuh seketika mengalami kekurangan asupan kafein.

"Hal ini akan menghilang seiring berjalannya waktu dan bisa diminimalisasi dengan menguranginya secara perlahan," kata Dr. Cederquist.

6. Masalah usus

Menurut studi terhadap binatang pada 2013, berhenti mengkonsumsi pemanis buatan dapat membantu memperkuat kesehatan usus dan mencegah kelebihan berat badan.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Toxicology and Environmental Health tersebut, para ilmuwan meneliti pemanis buatan sukralosa. Sebelumnya, diasumsikan bahwa gula tersebut tak berubah ketika melalui sistem pencernaan, sehingga tak berbahaya.

Meski begitu, para peneliti menemukan mereka juga menemukan bahwa beberapa jenis pemanis buatan dimetabolisme oleh tubuh dan berpotensi mengganggu bakteri usus.

Usus yang sehat sangat penting bagi sistem imun seseorang, metabolisme tubuh dan kesehatan tubuh secara umum. Sehingga konsumsi pemanis buatan bisa jadi juatru mengganggu keseimbangan bakteri baik tersebut.

7. Rasa ASI berbeda

Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh pola makan seorang ibu. Sebuah studi dari National Institutes of Health di 2015 menemukan adanya sukralosa, acesulfame-K dan sakarin yang terkandung dalam ASI 65 persen wanita yang diteliti.

Diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan konsekuensi potensial. Namun, para peneliti memahami bahwa konsumsi pemanis buatan oleh ibu menyusui cukup memengaruhi rasa ASI dan membuat anak-anak mereka cenderung menyukai rasa manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com