Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2018, 16:16 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

2. Berkomitmen untuk lari

Memulai kebiasaan baru bukanlah hal mudah. Apalagi jika kebiasaan baru tersebut adalah salah satu ketakutanmu.

Tapi, ada cara untuk memulainya secara perlahan. Pertama, buatlah jadwal lari menggunakan kalender atau aplikasi. Usahakan patuh pada jadwal tersebut.

Misalnya, jadwalkan lari seminggu sekali setiap Minggu malam. Jangan lupa untuk mengatur pula di mana dan berapa lama kamu akan berlari.

"Jika tantangan tersebut sudah kamu jalankan, kamu akan merasa lega dan termotivasi karena targetmu tercapai," kata Tuttle.

Instruktur Peloton Tread. Abecs Gentry menambahkan, buatlah jadwal lari seolah itu adalah acara penting. Dengan begitu, kamu akan lebih berkomitmen untuk meraih tujuanmu dan dirimu sendiri yang bertanggungjawab jika jadwal tersebut ditunda.

Jika kamu benar-benar kesulitan untuk berkomitmen, Honerkamp menyarankan untuk mencari teman berlari. Ketika memiliki teman berolahraga, kamu dan temanmu akan cenderung saling mengingatkan.

Selain itu, kamu atau pun temanmu cenderung tak ingin mengacaukan jadwal orang lain.

Baca juga: Mengubah Hidup Lewat Lari

3. Jangan takut berlari

Ilustrasi lariSasinParaksa Ilustrasi lari
Hanya karena kamu berkomitmen untuk mulai lari, bukan berarti kamu harus terus menerus berlari sejak awal.

Mulailah dengan program lari yang dipadukan dengan jalan kaki. Pada program tersebut, buatlah sesi lari menjadi interval pendek yang digabungkan dengan jalan kaki.

"Lari adalah versi cepat dari jalan kaki. Jadi, yang harus dilakukan adalah mulai dari perlahan," kata Gentry.

Seiring berjalannya waktu, percepatlah jalanmu menjadi jalan cepat sehingga jantung terbiasa dengan kecepatan tersebut dan kemampuannya semakin meningkat.

Ketika satu pola sudah terasa ringan, tingkatkan kemampuanmu dengan jogging dan menggabungkannya dengan jalan cepat.

Gentry menyarankan memulai pola lari "sandwich", yakni mempercepat akselerasi di tengah-tengah sesi.

Contohnya, sesi lari 10 menit akan terdiri dari jalan cepat 3,5 menit, 3 menit jogging dan 3,5 menit jalan cepat.

Dari sana, tingkatkan durasi jogging dengan tetap menjaga sesi lari berlangsung selama 10 menit. Ulangi polanya dengan melanjutkannya hingga waktu total.

Jangan terlalu fokus pada jarak ketika baru memulai sesi lari. Tuttle mengatakan, lebih baik untuk menjaga durasinya tetap teratur daripada meningkatkan jarak.

"Akan lebih menyenangkan ketika kita sadar mampu meningkatkannya setiap minggu," ujar dia.

Baca juga: 4 Langkah Agar Tidak Malas Berlari

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com