Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2018, 11:43 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kebutuhan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari bukan hanya pada orang dewasa, tapi semua usia, termasuk anak-anak.

Itu sebabnya, saat beraktivitas di bawah sinar matahari mereka juga perlu memakai tabir surya. Apalagi menurut penelitian, efek pemakaian tabir surya di usia anak-anak berpengaruh sampai jangka panjang.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, penggunaan tabir surya secara rutin di usia anak bisa mengurangi risiko kanker melanoma ketika dewasa hingga 40 persen.

Studi yang dilakukan para peneliti dari University of Sydney tersebut mengumpulkan 1.700 orang yang tergabung dalam Australian Melanoma Family Study.

Para ahli meneliti keterkaitan penggunaan tabir surya dengan risiko melanoma pada orang  berusia kurang dari 40 tahun.

Penulis studi sekaligus peneliti post-doctoral University of Sydney, Dr. Caroline Watts mengatakan kepada Healthline, warga Australia berusia 18-40 tahun yang rajin mengenakan tabir surya ketika masih di usia anak-anak mampu mengurangi risiko perkembangan kanker melanoma hingga 40 persen dibanding yang tidak.

Watts dan koleganya menemukan, mereka yang menggunakan tabir surya secara rutin akan mendapatkan manfaat yang terbesar.

Yang dimaksud "rutin" adalah seseorang yang selalu mengaplikasikan tabir surya atau hampir setiap waktu ketika berada di bawah paparan sinar matahari.

Bahaya sinar matahari bagi anak

Selain berdampak pada kulit ketika dewasa, ada alasan lain mengapa anak-anak membutuhkan perlindungan dari matahari.

Profesor Dermatolofi di George Washington School of Medicine & Health Sciences, Dr. Adam Friedman menjelaskan, kulit anak-anak jauh lebih tipis daripada kulit dewasa dan lebih rentan terbakar.

"Bahkan faktanya, hasil terbakar matahari pada anak bisa menjadi keadaan darurat medis karena kulit tersebut tidak bisa mengatur suhu atau kekurangan cairan dan lebih berisiko terkena infeksi," kata dia.

Demografi kelompok yang lebih rajin menggunakan tabir surya adalah perempuan, keturunan British atau Eropa Utara, teredukasi, pemilik kulit terang, dan memiliki sejarah terbakar matahari.

"Ini bisa juga terkait karena perempuan cenderung lebih mau menerima informasi tentang perlindungan matahari atau produk kosmetik yang mengandung tabir surya di dalamnya," ujar Watts.

Baca juga: Jangan Terlalu Irit Memakai Tabir Surya

Namun, besar kemungkinan mereka sadar memakai tabir surya untuk alasan kecantikan, ketimbang kesehatan.

"Dengan kata lain, mereka mungkin menggunakan tabir surya untuk menghindari sinar ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan dan perubahan warna kulit karena paparan sinar matahari langsung," kata Dr.Oma Agbai, dokter dermatologi.

Trauma pernah terbakar sinar matahari juga membuat orang lebih sadar akan pentingnya perlindungan kulit.

Anak-anak disarankan untuk menggunakan pakaian yang mampu melindungi kulit dari sinar matahari, seperti topi lebar, baju lengan panjang, sering berteduh, serta menggunakan tabir surya setidaknya dengan 30 SPF pada bagian tubuh yang terekspos matahari.

"Yang terpenting, aplikasikan kembali tabir surya setiap dua jam sekali ketika berada di luar atau setelah berkeringat, berenang atau mengelap tubuh," kata Agbai.

Yang harus disadari, kulit tidak bisa memperbaiki diri dari kerusakan sinar ultraviolet.

"Mencegah tentunya lebih baik. Jadi, menggunakan tabir surya sejak dini tentu ada perbedaannya ketimbang tidak," kata Agbai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com