7. Menggunakan wadah yang dapat digunakan berulang kami untuk menyimpan sesuatu, misalnya menyimpan sayuran menggunakan wadah plastik.
8. Memilih jajanan tanpa plastik, misalnya pilih jajanan yang menggunakan daun pisang sebagai bungkusnya.
9. Mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan, hal ini dapat mengurangi jumlah sampah.
2. Pilah sampah
Langkah berikutnya adalah melakukan pemilahan sampah di rumah. Pemilahan sampah yang sudah telanjur ada di rumah dapat dilakukan dengan membagi tempat sampah berdasarkan kategorinya.
Cara ini juga bagian dari upaya mengenalkan jenis sampah kepada anak-anak.
Tempat sampah berdasarkan kategori dibagi menjadi sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), sampah daur ulang campuran, sampah kertas dan kardus, sampah kompos, dan sampah lain-lain.
Sampah kategori daur ulang campuran, seperti botol plastik dan kresek dapat disumbangkan kepada pemulung atau bank sampah terdekat.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan setelah tidak ada sampah di rumah, kamu bisa menolak barang yang dapat berpotensi menjadi sampah seperti sedotan, botol plastik sekali pakai masuk ke dalam rumah.
Untuk tempat sampah dalam kategori kertas dan kardus, pastikan sampah kertas dan kardus dalam kondisi kering dan bersih dari sisa makanan.
Sementara, tempat sampah kompos berisi sampah dari daun pembungkus makanan, sisa sayuran dan buah-buahan, termasuk kulit buah dan biji.
Tempat sampah dengan kategori lain-lain berisi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berupa sampah yang tidak diterima oleh bank sampah seperti tissue, label botol plastik, selotip, stiker, dan lain-lain.
Tempat sampah kategori B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) berisi sampah berupa beterai, kabel, obat kadaluarsa, dan bahan-bahan kimia lainnya.
Olah Sampah