JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak umumnya lebih menyukai makanan manis dibanding sayuran. Kebiasaan tersebut pada akhirnya sering terbawa hingga tumbuh dewasa.
Padahal, setiap orang idealnya menjalani pola makan dengan gizi cukup. Termasuk mengkonsumsi sayur dalam jumlah yang tepat.
Namun, pengenalan sayur pada anak ternyata ada triknya. Waktu pengenalan juga sangat penting agar anak terbiasa makan sayur.
Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menjelaskan, pengenalan sayur pada anak sebetulnya bisa dimulai ketika anak berada pada periode makanan pendamping ASI (MPASI) pertama, yaitu usia 6 bulan.
"Pada saat itu sayur sudah boleh diberikan tapi campurkan dengan makanan seperti tepung, nasi yang dibikin bubur."
Demikian diungkapkan Rita seusai peluncuran Dancow Inspiring Mom ke-2 di Almond Zucchini, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).
Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Coba Terapkan Tips Ini
Ia mencontohkan, potongan wortel yang disajikan antara waktu makan. Refleks anak akan membuatnya memasukkan wortel ke dalam mulut.
Baca juga: Trik Artika Sari Devi Bikin Anak Suka Makan Sayur
Menurutnya, wajar jika pada awal pengenalan anak merasa tidak nyaman dengan rasa sayuran yang cenderung basa.
"Biarkan saja. Biarkan dia mengenal rasa itu, sajikan berulang-ulang untuk sayur jenis lain dan lakukan selama kurun waktu empat bulan hingga usianya setahun," tuturnya.
Jika ketika memasuki usia setahun anak sudah terbiasa makan sayur utuh, Rita menjamin ke depannya anak tersebut tak akan menolak makan sayur karena sudah mengenalnya.
Ketika sudah mengenal rasa lima sayuran tadi atau memasuki usia 10 bulan, barulah anak diperkenalkan dengan jenis sayuran lainnya secara bertahap.
"Kenalkan semua sayur tanpa kecuali karena anak memang harus mengenal semua jenis sayuran," kata Rita.
Ia menambahkan, masih banyak orangtua yang salah dalam pola asuhnya sehingga tidak mengenalkan sayur sejak anak berusia 8 bulan.