Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Boleh Makan Makanan Cepat Saji, Asalkan....

Kompas.com - 10/08/2018, 08:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan cepat saji termasuk makanan kegemaran anak-anak. Apalagi restoran cepat saji sering memberi iming-iming hadiah mainan menarik, sehingga anak-anak makin suka.

Padahal, terlalu sering konsumsi makanan cepat saji tidak bagi bagi anak, bahkan dewasa.

"Makanan cepat saji kaya akan lemak. Dan lemaknya adalah lemak trans (lemak jenuh)," kata Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes seusai acara peluncuran Dancow Inspiring Mom ke-2 di Almond Zucchini, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Rita menambahkan, makanan apapun yang disajikan dengan teknik digoreng hanya boleh disajikan pada anak sekitar setara porsi empat potong per harinya.

Sementara ketika datang ke restoran cepat saji, seringkali anak juga mengkonsumsi makanan tambahan.

Pada restoran cepat saji seringkali tidak disediakan menu sayur dan buah. Padahal, setiap orang termasuk anak-anak harus makan dengan gizi seimbang setiap harinya.

"Artinya kalau anak makan fast food setiap hari satu tapi satu potong, sebetulnya masih boleh. Asal (komponen) yang lain dilengkapi," kata Rita.

Baca juga: Begini Awal Mula Makanan Cepat Saji Muncul...

Oleh karena itu, Rita berpesan pada orangtua untuk selalu membawa bekal berisi buah atau sayuran ketika pergi bersama anak.

Apalagi pada umumnya, makanan yang dijajakan di sekitar kita umumnya memang tak memiliki gizi seimbang serta tinggi garam, gula dan lemak jenuh.

"Saya sarankan bawa bekal yang jarang ditemukan di luar, misalnya buah-buahan utuh, pisang, jeruk dalam tas. Atau bawa rebusan sayur," kata Rita menjelaskan.

Jadi, ketika anak mengajak makan ke restoran cepat saji, sayur atau buah tersebut bisa menjadi titik tawar.

"Seperti 'Boleh kamu pesan, tapi makan pisang yang mama bawa.' Jadi anak dan orangtua sama-sama mencari solusi yang menyenangkan," tuturnya.

Rita menambahkan, nasi dan ayam goreng ketika hanya dimakan sendiri akan membentuk radikal bebas. Oleh karena itu disarankan turut mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan vitamin dan mineral.

"Jadi kalau nasi, ayam goreng dan sayur buah apakah junk food? Tidak. Karena ketika ada sayur dan buah maka komponen ini tidak lagi meninggalkan sisa radikal dalam tubuh dan proses metabolisme akan berjalan dengan baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com