Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berciuman Bisa Tularkan Virus HIV/AIDS, Hoaks Atau Fakta?

Kompas.com - 10/08/2018, 08:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hoaks tidak hanya terjadi di ranah politik dan sosial, namun juga merambah ke dunia kesehatan khususnya terkait HIV/AIDS

Kabar bohong ini dibuat dengan berbagai macam tujuan, mulai dari menciptakan ketakutan terhadap kelompok tertentu, keresahan di masyarakat, mendiskreditkan profesi medis, hingga urusan politik, dan persaingan dagang.

Apapun alasannya, hoaks memperburuk stigmatisasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan menghambat tenaga medis serta aktivis dalam mengampanyekan pencegahan HIV/AIDS dan perawatan ODHA.

Baca juga: Lelaki Berisiko Tinggi Jadi Target Pencegahan HIV/AIDS

Selain itu, stigmatisasi ini membawa konsekuensi dahsyat bagi ODHA.

Sebutlah, soal diskriminasi sosial (termasuk dalam pekerjaan), isolasi di masyarakat, bahkan keluarga dan penghilangan hak-hak dasar terhadap mereka.

Kepada Kompas.com, dokter Adyana Esti, tenaga medis Klinik Angsamerah Jakarta mengungkapkan, setidaknya ada 10 hoaks terkait HIV/AIDS yang masyarakat perlu tangkal dan pahami faktanya.

1. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan pisau cukur

Penggunaan pisau cukur bergantian tidak menularkan HIV/AIDS, sebab virus tersebut mudah mati di udara bebas.

Meski demikian, penggunaan pisau  cukur  bergantian  tidak  disarankan, -bukan karena   penyebaran  HIV/AIDS, melainkan karena masalah higienitas.

2. HIV/AIDS dapat menular melalui penggunaan alat makan

Virus HIV/AIDS tidak dapat ditularkan melalui penggunaan alat makan, sebab virus yang mudah mati di udara bebas. 

Selain itu, air liur tidak mengandung cukup virus untuk ditularkan.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Stiker di ATM Bisa Rekam PIN, Ini Penjelasannya

HIV/AIDS hanya dapat menyebar  melalui  cairan  tubuh  seperti darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

3. Virus HIV dapat ditularkan melalui makanan kaleng yang diinjeksi darah mengandung virus.

Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi, dan biasanya tetap diproses sebelum disantap, sehingga virus mudah mati.

4. Virus HIV bisa ditularkan melalui ciuman

Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia. Sel T ini terdapat dalam semua cairan tubuh manusia dengan jumlah yang berbeda-beda.

Paling banyak ada di dalam darah, cairan vagina, cairan semen, dan ASI.

Sel T ada dalam jumlah sangat sedikit pada air liur, air mata, keringat, sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV.

5. Virus  HIV  dapat  ditularkan  melalui  jarum terinfeksi  yang  ditancapkan  di  kursi-kursi penonton bioskop

Terlepas benar tidaknya fenomena tersebut, virus HIV mudah mati di udara bebas.

Tanpa inangnya (darah, sperma, ASI, cairan vagina), virus ini akan mati di udara bebas kurang dari satu menit. 

6. HIV/AIDS dapat ditularkan di air kolam renang umum

Lagi-lagi, virus  HIV  mudah  mati  di udara  bebas. Terlebih, kolam renang mengandung chlorin/kaporit yang mempercepat matinya virus tersebut.     

7. HIV/AIDS bisa ditularkan melalui pakaian bekas

Ingat, HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina,dan ASI.

Baca juga: Lelaki Berisiko Tinggi Jadi Target Pencegahan HIV/AIDS

Beberapa penularannya  dapat  melalui penggunaan jarum  suntik  yang  tidak  steril  secara bergantian (terutama untuk NAPZA), hubungan  seks  yang  tidak  aman,  dan pemberian ASI dari ibu ke anak.

8. HIV/AIDS ditularkan melalui pembalut kewanitaan yang sudah dikontaminasi virus

Virus HIV akan mati dalam waktu kurang dari satu menit setelah keluar dari tubuh manusia yang terinfeksi. 

9. Pemeriksaan darah untuk kolestrol dan diabetes oleh  petugas keliling adalah untuk menyebarkan virus HIV

Jarum pemeriksaan darah untuk diabetes dan  kolesterol  tidak  memiliki  lubang penyimpan darah, sehingga virus HIV/AIDS akan cepat mati di udara bebas. 

10. ARV adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan hati, sehingga sebaiknya menggunakan herbal untuk perawatan ODHA

Sampai saat ini obat yang tepat untuk HIV adalah ARV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com